Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ai Diantani Sebelum Mencoblos di PSU Tasikmalaya: Hanya Minta Doa Ibu dan Suami...

Kompas.com, 19 April 2025, 14:00 WIB
Irwan Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Calon bupati Tasikmalaya, Jawa Barat, yang ditetapkan sebagai pengganti pemenang Pilkada 2024, Ai Diantani Sugianto, di Pemilihan Suara Ulang (PSU) Kabupaten Tasikmalaya, telah mencoblos bersama suaminya di TPS 07 Desa Singasari, Singaparna, Tasikmalaya, Sabtu (19/4/2025).

Ai mengaku tak memiliki ritual khusus saat hendak mencoblos, tetapi hanya meminta doa kepada ibu kandung dan suami di rumah orangtuanya di Singaparna, Tasikmalaya.

Pantauan Kompas.com, Ai bersama suaminya, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, berjalan kaki sambil menggandeng ibu kandungnya yang sudah berusia lanjut ke TPS di sebuah gang dekat rumahnya.

Baca juga: Pemilihan Ulang Tasikmalaya, Lokasi di TPS Ai Diantani Dikerumuni Pemilih

Ai bersama suaminya pun saat berjalan kaki disapa warga setempat di sepanjang perjalanannya.

"Tak ada (ritual khusus). Doa saja dan minta doa juga kepada ibu, suami, dan keluarga," singkat Ai seusai mencoblos di TPS dekat rumahnya di Singaparna, Tasikmalaya, Sabtu pagi.

Ai berharap hasil Pilkada Ulang Kabupaten Tasikmalaya masih sesuai dengan harapan masyarakat seperti di Pilkada 2024.

Saat itu, suaminya, Ade Sugianto, berpasangan dengan Iip Miftahul Paoz yang sekarang menjadi pasangannya di PSU, menang telak 51 persen mengalahkan dua pasangan lainnya.

Namun, Ade didiskualifikasi oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dan diwajibkan menggelar pilkada ulang pada hari ini.

"Mohon doanya saja, mudah-mudahan sesuai apa yang diharapkan oleh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Insyaa Allah optimis (menang lagi)," tambah Ai.

Baca juga: KPU: PSU Tasikmalaya Sesuai Tahapan, Surat Suara di TPS Sehari Jelang Pencoblosan

Seperti diketahui, peserta pada PSU Kabupaten Tasikmalaya 2025 ini masih diikuti tiga pasangan calon.

Pasangan calon nomor urut 1 adalah Iwan Saputra-Dede Muksit, pasangan calon nomor urut 2 Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Alayubi, dan pasangan nomor urut 3 Ai Diantani Sugianto-Iip Miftahul Paoz.

Ketiga pasangan ini hanya mengganti calon bupati nomor urut 3 dari sebelumnya, Ade Sugianto, yang didiskualifikasi MK, digantikan Ai Diantani Sugianto.

Sebelumnya, sesuai hasil Pilkada 2024 dan data hasil rekapitulasi penghitungan suara pleno KPU Kabupaten Tasikmalaya dari 39 panitia pemilihan kecamatan (PPK), paslon Ade-Iip mengungguli dua paslon lainnya hingga 51 persen.

Rinciannya, paslon nomor urut 1 Iwan Saputra-Dede Muksit meraih 192.183 suara, paslon nomor urut 2 Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Alayubi meraih 257.843 suara, dan paslon nomor urut 3 Ade Sugianto-Iip Miftahul Paoz meraih 487.854 suara.

Total suara sah Pilkada Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 937.880 suara dan jumlah suara tidak sah sebanyak 30.435 suara.

Sementara total suara yang masuk sebanyak 966.276 suara dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024 sebanyak 1.418.938 pemilih.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau