Setelah 15 menit menunggu reaksi obat maksimal, kondisi macan sudah mulai tenang, tetapi ia pindah posisi ke sisi sudut lain hotel tersebut.
Setelah dipastikan aman, macan akhirnya dievakuasi dengan jaring secara manual oleh petugas gabungan dan dimasukkan ke dalam kandang untuk dilakukan observasi.
Bella menyebut bahwa alat untuk menembakkan obat bius itu dibuatnya sendiri yang disesuaikan dengan kondisi hewan.
"Alat saya bikin sendiri, jadi memang disesuaikan. Kalau untuk hewan kecil pakai mulut mungkin tenaganya bisa, tetapi ini kan besar dan kita harus jaga jarak juga, jadi tadi sekitar kurang lebih 10 meter dari kamar saya menembak ke macannya," kata Bella.
Adapun terkait obat bius, Bella mengaku bahwa obat tersebut merupakan rekomendasi dari dokter hewan.
Bella hanya membantu menembakkan saja agar mengenai macan.
"Obat bius mungkin dokter yang tahu karena dokter yang tahu dosisnya, saya hanya eksekusi saja," ucapnya.
Sementara itu, Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandung, Indra Gunawan, mengatakan, meski petugas dibekali kapasitas penanganan animal rescue, tetapi untuk evakuasi macan baru pertama kali ini dilakukan.
"Ini baru pertama kali, soalnya kalau secara penanganannya kami minta bantu BKSDA karena yang punya bius dan (berwenang) penangkapan kan BKSDA," kata Indra.
Saat proses evakuasi, petugas gabungan mengisolasi lokasi agar macan tidak berkeliaran atau kabur ke lokasi lain.
"Kami dan komunitas serta BKSDA melakukan bius untuk menenangkan macan tutulnya karena macan tutul agresif ya, kalau diganggu, dia nyerang, kalau tidak diganggu, dia tidak nyerang," ujarnya.
Baca juga: Cerita Damkar Evakuasi Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung: Dijinakkan dengan Dibius...
Sejak mendapatkan laporan sekitar pukul 6.50 WIB, posisi macan telah berada di lantai dua, tepatnya bersembunyi di depan salah satu kamar, tepat di sebelah tangga.
Setelah dilakukan pembiusan, macan dievakuasi secara manual dengan menggunakan jaring dan kandang.
"Setelah kami bius, penangkapan manual dengan jaring," katanya.
Humas BBKSDA Jabar, Eri Mildrayana, mengatakan bahwa setelah dilakukan penangkapan, BKSDA akan melakukan observasi untuk melihat kondisi macan tutul liar tersebut.