Beberapa truk terlihat mogok, sementara pengendara motor terpaksa mendorong kendaraannya melewati banjir.
“Yang pakai jemputan pasti telat. Paling cepat telat satu setengah jam. Itu juga muter lewat jalan tol, jauh banget,” kata Aris.
Pabrik tempat ia bekerja, Daliatex, berada di wilayah Kabupaten Bandung.
Meski lokasi pabrik tidak tergenang, akses menuju ke sana kerap tidak dapat dilalui kendaraan kecil jika hujan turun semalaman.
Di tengah kondisi yang tak kunjung membaik, Aris berharap pemerintah dapat segera menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir di Dayeuhkolot.
“Pengen cepat diatasi. Biar bisa beraktivitas dengan nyaman,” ujarnya sebelum kembali melangkah menerobos genangan.
Aris bukan satu-satunya warga yang memulai hari dengan perjalanan serupa.
Sejak pagi, sejumlah pekerja, baik laki-laki maupun perempuan, terpaksa berjalan kaki menembus air, sementara sebagian lainnya memilih menggunakan rakit atau perahu milik warga untuk mencapai tempat beraktivitas mereka.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang