Meski demikian, polisi masih melanjutkan pengumpulan alat bukti sebelum memaparkan lebih jauh mengenai ancaman hukuman.
"Konsep hukumnya sudah kami bangun semua, nanti akan kami rilis kembali," ujarnya.
Aldi menyampaikan bahwa dalam waktu dekat sekitar 15 orang akan ditetapkan sebagai tersangka dari laporan lain yang berkaitan dengan perusakan lahan di Pangalengan.
"Tetap akan kami kejar aktornya," katanya.
Polisi juga memastikan bahwa penyidikan terhadap para donatur terus berjalan.
"Dari hasil penyelidikan ini, di Pangalengan ada beberapa donatur yang sedang kami sidik. Kami pastikan ini akan sampai ke donaturnya sampai kepada bandarnya," ujar Aldi.
Sebelumnya, upaya pengalihan lahan kebun teh menjadi sayuran kembali terjadi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Bahkan, video aksi demonstrasi sejumlah pekerja perkebunan teh tersebut sempat viral di media sosial Instagram, beberapa waktu lalu.
Peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi, sebelumnya pada 22 April 2025 lalu, sejumlah pekerja perkebunan teh melakukan aksi serupa.
Video aksi protes para pekerja kebun teh itu tidak hanya menjadi sorotan warganet, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun telah mengunggah video di Instagram pribadinya terkait hal itu.
Diketahui, aksi demonstrasi itu dilakukan oleh Serikat Pekerja Perkebunan Teh Korwil Cinyiruan dan Kertasari.
Mereka sepakat menolak upaya pengalihan itu, kemudian melakukan unjuk rasa di pabrik teh Malabar untuk menuntut proteksi dari PTPN dan upaya tegas dalam menghentikan penyerobotan kebun teh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang