Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nagreg Siaga PMK, Puskeswan Cicalengka Tunggu Hasil Lab Sapi

Kompas.com - 23/05/2022, 20:07 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak terindikasi sudah sampai di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kepala Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) Cicalengka Angga Puji Nugraha mengatakan, gejala yang mengarah pada PMK sudah ada.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan bahwa gejala yang muncul pada sejumlah hewan ternak di kecamatan Nagreg murni PMK karena masih menunggu hasil laboratorium.

Baca juga: 13 Sapi Terpapar PMK, Seluruh Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup 2 Pekan

"Wilayah kerja atau binaan kita ada 29 desa di 3 kecamatan, yaitu Nagrek 8 Desa Cicalengka 12 Desa dan Cikacung 9 desa. Nah, yang mulai ada dugaan PMK itu di Nagreg," katanya ditemui, Senin (23/5/2022).

Adanya dugaan gejala PMK pada hewan ternak di Kecamatan Nagreg, kata dia, harus menunggu hasil lab selama 10-14 hari.

Adapun hewan ternak berkaki empat yang diduga terjangkit PMK adalah sapi.

"Itu kebanyakan sapi lokal yang sudah lama berada di kandang. Kita akan tunggu (hasil lab) paling cepat 10 hari," tuturnya.

Sebagai langkah pencegahan penularan PMK, Angga mengaku telah meminta pelbagai pihak untuk memantau lalu lintas jual beli hewan ternak, terutama yang melintas di sepanjang jalur Nagreg, Cicalengka, dan Cikancung.

Hal tersebut, harus dilakukan, lantaran di 3 Kecamatan tersebut hewan ternak bisa mencapai ribuan

Di Cikancung saja, lanjutnya, terdapat 10.600 hewan ternak. Terdiri dari lebih dari 9.000 ekor di swasta, 1.500 di masyarakat umum, dan di Nagreg tidak lebih dari 100 ekor.

"Kita telah koordinasikan dengan berbagai pihak termasuk kepolisian semua Kapolsek sudah saya koordinasikan terkait lalu lintas, dikhawatirkan ada hewan dari luar terutama daerah wabah, mereka siap untuk cek lebih detail," kata dia.

Selain mencegah lalu lintas penjualan hewan, pihaknya meminta para peternak atau pengusaha hewan ternak agar tidak dulu mendatangkan hewan ternak dari luar daerah atau kota.

"Memang sudah disarankan untuk tidak mendatangkan hewan dari luar, jadi kepolisian lebih detail mengecek terutama Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), jika ada lebih aman," ungkapnya.

PMK diduga mulai menyerang hewan ternak di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Puskeswan Cicalengka menyebut saat ini masih menunggu hasil Lab terkait PMK.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah PMK diduga mulai menyerang hewan ternak di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Puskeswan Cicalengka menyebut saat ini masih menunggu hasil Lab terkait PMK.

Pedagang nakal

Angga mengungkapkan terkait PMK, dirinya fokus mengawal masyarakat kecil yang kurang tahu mengenai PMK.

Pasalnya, hewan ternak merupakan komoditi, artinya ada nilai ekonomis yang terbangun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah 'Tali Asih' sebagai Hambatan

Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah "Tali Asih" sebagai Hambatan

Bandung
Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Bandung
KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com