Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tahun Berdiri, Kondisi TMP Kondang Majalaya Bandung Mengkhawatirkan

Kompas.com, 30 Agustus 2022, 16:00 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sudah puluhan tahun, Taman Makam Pahlawan (TMP) Kondang di Kampung Kondang RT 06 RW 10 Blok B, Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat berdiri.

Sebuah pusara, menjadi saksi bisu bagaimana pelbagai peristiwa terjadi di Majalaya. Mulai dari perang kemerdekaan hingga peperangan melawan DI/TII.

Tak terhitung, berapa raga yang bersemayam di tanah yang hanya memliki luas 16x20 meter persegi itu.

Baca juga: 12 Tahun Tak Beroperasi, Bangunan Puskesmas Pembantu Majalaya Bandung Terbengkalai

Setelah kenyang merekam ribuan peristiwa, kini kondisi TMP Kondang sangat mengkhawatirkan.

Pantauan Kompas.com, benteng yang mengitari seluruh makam sebagian sudah runtuh. Tembok depan TMP sudah rapuh, catnya pun sudah luntur di makan waktu.

Kayu yang dibuat seperti pagar, dipasang di setiap lubang reruntuhan TMP Kondang, sebagai penghalang agar tak sembarang orang bisa masuk.

Di depan makam, ratusan kendaraan roda dua terparkir hampir setiap hari. Namun, bukan kendaraan milik para peziarah yang datang mengunjungi makam, melainkan kendaraan milik warga sekitar serta para siswa yang sekolahnya tak jauh dari lokasi TMP.

Tanah yang gersang dan berdebu menambah kesan mengkhawatirkan. Hanya tugu yang menjulang hampir 5 meter yang hingga saat ini masih dalam kondisi cukup baik.

Baca juga: Kohkol Geumpeur Saketan, Saksi Bisu Pembangunan Masjid Besar Majalaya di Bandung

Pun dengan tulisan Taman Makam Pahlawan yang terpampang di depan makam, kondisinya sangat tidak layak. Warna sudah memudar serta besi yang rapuh seolah menandakan TMP sudah lama tak dikunjungi.

Juru Pelihara TMP Kondang, Adeng (70), yang juga warga sekitar mengatakan, kondisi tembok makam yang rubuh tersebut terjadi sejak awal pandemi Covid-19.

Tembok yang mengelilingi TMP itu, sambung dia, dibangun tahun 2005 oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung.

Sebelumnya, TMP Kondang hanya dikelilingi oleh ram kawat, yang dipasang atas swadaya masyarakat setempat.

"Jadi dulu pake kawat, cuma setelah diajukan ke pemerintah, baru di tembok," katanya ditemui Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Yohana Tangis Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak pecah saat mengunjungi makam putranya pada hari kemerdekaan 17 Agustus.

Adeng mengaku, kondisi TMP Kondang yang sekarang pun telah dilaporkan ke pihak desa serta pemerintah. Namun hingga kini belum ada respons.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau