TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Proyek "Malioboro" Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, di dua jalan protokol HZ Mustofa dan Cihideung sudah hampir rampung.
Perubahan berbeda yang mulanya trotoar dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL) berubah menjadi kawasan yang tertata dengan ornamen khas Kota Tasikmalaya payung dan kelom geulis raksasa.
Khusus ornamen puluhan kelom geulis raksasa dengan lukisan khas di kedua jalan itu pun difungsikan juga sebagai tempat duduk.
Baca juga: Akhirnya Wali Kota Tasikmalaya Dengarkan Protes Warga Terkait Proyek Malioboro
Beberapa warga di kawasan itu pun mulai berdatangan dengan berswafoto memakai ponselnya karena penasaran dengan panampakan kawasan "Maliboro"-nya Kota Tasikmalaya.
Seperti diungkapkan Wulandari (40) warga asal Tasikmalaya, mengaku bangga dengan perubahan drastis kawasan Jalan HZ Mustofa.
Sebelumnya kawasan trotoar di jalan pusat bisnis Kota Tasikmalaya hanya dipenuhi rentetan para PKL yang menjajakan berbagai dagangan depan pertokoan.
Pejalan kaki di kawasan jalan itu juga susah untuk berada di trotoar apalagi kalau kondisinya sedang ramai akhir pekan atau liburan hari besar seperti momen Lebaran.
"Bagus ya, sangat mendukung perubahannya seperti ini. Saya juga bawa tiga orang teman asal Garut sengaja ke sini jalan-jalan untuk melihat Maliboro-nya Tasikmalaya," jelas Wulandari kepada Kompas.com di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Setelah Dapat Jaminan Wali Kota, PKL di Lokasi Proyek Malioboro Tasikmalaya Tertib Cari Lapak Baru
Wulandari menambahkan, dengan kondisi seperti ini diharapkan tak akan berubah lagi dengan kondisi dipenuhi para PKL di trotoar yang sekarang menjadi lebih lebar.
Sehingga, para pejalan kaki semakin tertarik datang ke kawasan perkotaan dan menjadi salah satu kawasan ikon Kota Tasikmalaya.
"Ini kan pusat kotanya (Tasikmalaya). Saya berharap tidak ada lagi sesak-sesakan PKL kalau sudah begini. Ini sudah bagus dan menarik bagi warga saat berkunjung ke (jalan) HZ Mustofa," tambahnya.