Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Anggaran Rp 1 Triliun untuk NU, Ridwan Kamil Akan Temui PWNU Jabar

Kompas.com - 28/12/2022, 20:03 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat surat panggilan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar untuk mengklarifikasi pernyataannya terkait alokasi anggaran Rp1 triliun untuk seluruh elemen NU di Jabar.

Surat tersebut tersebar lewat pesan singkat.

Menanggapi hal itu, Ridwan Kamil menjelaskan, hal tersebut ia sampaikan berdasarkan data yang ia dapat.

Baca juga: Bupati Cianjur Dilaporkan ke KPK, Ridwan Kamil Beri Pembelaan

"Masalah pendetilan saja, sudah gak ada masalah. Jadi faktanya begitu, hanya penjelasan perincian. Saya tidak mungkin menyampaikan tanpa data. itulah kecintaan saya kepada kaum Nahdliyin sebanyak itulah sebesar itulah kepada kaum Nahdliyin," kata Emil, sapaan akrabnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/12/2022).

Menurut Emil, sebagai pejabat publik ia wajib bersikap transparan atas setiap anggaran yang dikeluarkan.

"Seorang gubernur harus transparan. Karena ini uang rakyat yang kembali ke rakyat. Kalau ditanya sesuai dengan UU Informasi Publik, ya akan dijelaskan. Tapi kalau tidak ditanya tidak perlu disampaikan karena menyangkut institusi atau nama penerima hibah pembangunan," tuturnya.

Baca juga: Pengunjung dari Luar Bandung Berdatangan ke Makam Eril, Putra Sulung Ridwan Kamil

Untuk meluruskan hal tersebut, Emil mengaku akan bertemu dengan jajaran PWNU, Kamis (29/12/2022).

"Besok akan ketemu memberikan perincian. tidak usah dibesar-besarkan," katanya.

Sementara itu, Karo Kesra Pemprov Jabar Barnas Adjidin membenarkan jika warga Nahdliyin paling banyak mendapat manfaat dari program keumatan.

Barnas mengungkapkan, bentuk program tidak semuanya hibah, sebagian adalah program terbuka, sehingga bisa diakses siapa pun.

“Konsekuensi logis dari proporsi populasi terbesar umat Islam di Indonesia, warga NU jelas mendapat perhatian lebih dari sisi manfaat program keumatan selama ini,” ucap Barnas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com