Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Perekam Celana Dalam Perempuan di Bandung Capai 30 Orang

Kompas.com - 06/01/2023, 19:22 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 30 orang wanita menjadi korban AM (51), tersangka kasus pengintipan dan perekaman pakaian dalam perempuan di Kabupaten Bandung.

Hal itu disampaikan Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo saat ditemui di Mapolresta, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/1/2023).

Ia mengatakan, tersangka telah menjalankan aksinya selama satu tahun. Selama itu, ia menghasilkan 2.980 video dan 307 foto.

Baca juga: Pengintip dan Perekam Celana Dalam Wanita Ditangkap di Bandung, Polisi Sita Ribuan Video dan Ratusan Foto

Kusworo menambahkan, aksi mengintip AM dilakukan saat berdesakan bersama koban. Biasanya ia menjalankan aksinya di pusat perbelanjaan atau fasilitas umum lainnya.

Selain itu, ia menyebut lokasi tempat beraksi tersangka tidak hanya di Kecamatan Cileunyi, namun berpindah-pindah tempat.

"Lokasinya berpindah-pindah, yang pasti adalah ketika sedang berdesak-desakan. Jadi tersangka memanfaatkan kondisi berdesak-desakan itu dengan memasukan handphone dengan kamera yang menyala diposisikan ke atas," tutur dia.

Baca juga: Polisi Tangkap Pengintip dan Perekam Celana Dalam Perempuan di Bandung

Setelah mendapatkan gambar atau video, tersangka langsung mengedit dan mengunggahnya di Twitter dan menjualnya di grup Telegram.

"Itu berpura-pura desakan. Diedit yang bersangkutan menggunakan PC sehingga itu bisa slow motion dan bisa ditonton anggota yang sudah berbayar di grup media sosial," tuturnya.

Kusworo menjelaskan, pada awalnya tersangka tidak ingin menjual video tersebut. Namun, ia tertantang salah satu rekannya.

"Motifnya pada awalnya tersangka senang. Jadi untuk koleksi pribadi, jadi videonya dinyalakan langsung diarahkan ke rok korban kemudian ditonton untuk konsumsi pribadi. Namun demikian ketika sudah bertemu dengan temannya, temannya menyarankan kenapa tidak dijual saja," tuturnya.

"Jadi berbayar dulu kemudian dimasukan ke dalam satu grup media sosial. Sesudah masuk, semuanya berbayar baru yang bersagkutan meng-upload video tersebut dan setelah selesai dibubarkan kembali," sambungnya.

Tersangka, lanjut Kusworo, tidak hanya menyasar wanita dengan pakaian terbuka. Wanita dengan pakaian tertutup atau berjilbab pun jadi sasaran.

"Ada berjilbab dan rok panjang juga. Korbannya sudah banyak namun demikian yang diketahui sebanyak 30 orang," ungkapnya.

Selama beraksi, Kusworo mengaku mendapatkan keuntungan Rp 100 juta. Para konsumen yang menginginkan video tersebut, membayar Rp 50.000 sampai Rp 100.000.

"Ya sampai seratus juta, jadi setelah mengunggah ke Twitter para konsumen diarahkan ke grup Telegram kemudian transaksi di situ," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com