Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Penyebab Kematian 4 Korban Pembunuhan Berantai di Cianjur, Apakah Diracun?

Kompas.com - 21/01/2023, 14:50 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Empat jenazah korban pembunuhan berantai ditemukan di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Kamis (19/1/2023).

Jenazah korban ditemukan di dua lokasi berbeda, yakni di rumah Wowon Erawan alias Aki dan Solihin alias Dulah.

Kedua nama tersebut, dan bersama Muhammad Dede Solehudin, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan di Cianjur dan Bekasi.

Kasus tiga anggota keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi, yang tewas diracun, membuka tabir jejak pembunuhan di Cianjur.

Baca juga: Keluarga 2 Korban Pembunuhan Wowon di Bandung Barat Tunggu Hasil Tes DNA

Untuk mengungkap penyebab kematian keempat korban pembunuhan berantai di Cianjur, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri dibantu tim Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta, mengambil sampel tanah di dua lokasi penemuan jenazah pada Jumat (20/1/2023).

Tim Puslabfor Mabes Polri, Kompol Irfan, mengatakan, selain memastikan penyebab kematian para korban, pihaknya juga akan melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas korban.

"Tugas kami untuk mengungkap identitas korban, dan apakah benar para korban ini dibunuh menggunakan racun," ujarnya di Cianjur, Jumat, dikutip dari Tribun Jabar.

"Tapi ini harus dilakukan identifikasi agar identitasnya jelas dan pasti. Untuk bahan kimia masih bisa ditemukan di dalam tanah, di tengah, maupun di bawah kerangka yang ditemukan di dalam lubang," sambungnya.

Baca juga: Ungkap Kasus Sekeluarga Diracun di Bantargebang, Polisi Temukan 3 Lubang Berisi Kerangka Manusia

Identitas korban pembunuhan berantai di Cianjur

Lubang tempat ditemukan mayat anak berusia 2 tahun dalam halaman rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Anak itu merupakan salah satu korban pembunuhan berantai Wowon cs.KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Lubang tempat ditemukan mayat anak berusia 2 tahun dalam halaman rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Anak itu merupakan salah satu korban pembunuhan berantai Wowon cs.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran menuturkan, ada empat jenazah yang ditemukan di Cianjur.

Keempat jenazah itu dikubur dalam tiga lubang. Dua di antaranya dikubur dalam satu liang. Saat ditemukan, jasad para korban hanya tinggal menyisakan tulang belulang.

Di lubang pertama, polisi menemukan kerangka bocah 2 tahun diduga berinisial B.

Lalu, di lubang kedua, terdapat dua jenazah yang dikubur dalam satu liang. Keduanya diduga bernama Noneng dan Wiwid.

Sedangkan, di lubang ketiga, terdapat kerangka diduga bernama Farida.

Kerangka manusia yang ditemukan itu, terang Fadil, ada yang meninggal dua tahun lebih dan ada yang baru dua bulan.

Agar identitas korban bisa dipastikan, polisi bakal melakukan serangkaian proses, antara lain identifikasi primer dan tes DNA.

"Tentu proses-proses memastikan identitas korban perlu dilakukan, tidak hanya berdasarkan pengakuan tersangka," ucapnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kisah Ujang, Selamat Usai Minum Kopi Beracun yang Diduga Milik Pembunuh Berantai Bekasi: Kepala Langsung Pusing, Napas Enggak Kuat

Halaman:


Terkini Lainnya

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com