BATAM, KOMPAS.com – Bu Sida (62), ibu tunggal beranak satu yang merupakan warga Pulau Setokok, Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), merupakan tergolong manusia yang sabar.
Di usia rentanya ini, dia sama sekali tidak pernah mengeluh bahkan meminta belas kasihan kepada orang lain.
Semua dilakukannya sendiri, meski saat ini kondisinya sedang tidak sehat. Dia mengalami tumor di tangannya dan dua matanya mengalami katarak hingga nyaris tak bisa melihat.
Baca juga: Derita Maghfirah, Penderita Stunting dan Hidrosefalus yang Tak Bisa Menikmati Pelukan Ibunya
Tinggal di rumah pelantar yang memperihatinkan, Bu Sida tetap berusaha terlihat tegar, belum lagi anak semata wayangnya yang sudah sejak lama mengalami gangguan jiwa.
Hal ini tentunya tidak mudah untuk dilalui seorang ibu tunggal berusia lanjut seperti Bu Sida.
Kisah pilu Bu Sida ini diceritakan oleh salah satu koordinator Artha Graha Peduli (AGP) dan Corporate Social Safety Responsibility (CSSR) Lili Susanti.
Kepada Kompas.com, Lili mengaku, hal ini diketahuinya bersama tim saat mereka menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan dan CSSR AGP 2023 yang dilakukan, Minggu (9/4/2023).
Sekilas Lili mengaku tidak ada yang aneh saat dia bersama tim dokter bertandang ke rumah Bu Sida.
Akan tetapi, setelah mewawancarai Bu Sida, sontak Lili mengaku kaget, dengan usianya yang sudah renta, ibu itu tetap harus bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan anaknya semata wayang.
Baca juga: Duka Keluarga Saat Pemakaman Adik Kakak Korban Mobil di Tercebur di Tuban
Sementara kondisi kedua mata Bu Sida diketahui sudah tidak berfungsi dengan baik karena mengidap katarak.
Mirisnya lagi, tangan Bu Sida juga mengalami tumor setelah terjatuh 20 tahun silam.
“Yang membuat miris, dengan keterbatasannya dan usianya yang sudah tidak muda lagi, Bu Sida harus tetap semangat merawat anak semata wayangnya yang mengidap gangguan jiwa,” terang Lili.