Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Segitiga Remaja Berujung Petaka, Siswi SMK Ciamis Dianiaya dengan Senjata Tajam

Kompas.com - 20/06/2023, 18:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - NR (19), seorang siswi SMK di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ditemukan bersimbah darah dengan luka di leher pada Senin (19/6/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Ia pun dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Akibat penganiayaan tersebut, ada luka sayatan sepanjang 15-20 cm di leher korban.

Korban pun harus menjalani 18 jahitan dalam dan 15 jahitan luar di Klinik Purwa Cisontrol Rancah.

Lokasi penganiayaan NR di Blok Cibodas, Dusun Harjamukti, RT 04/02 Desa Cisontrol, Rancah atau hanya sekitar 25 meter dari Masjid Al Barokah.

Sementara di lokasi kejadian, warga menemukan sebilah pisau yang diduga milik pelaku.

Baca juga: Penikam Siswi SMK di Ciamis Ditangkap Saat Berobat Sakit Lambung

Diduga karena cinta segitiga

Tujuh jam setelah kejadian, polisi berhasil menangkap pelaku, NKD (19) di Klinik Purwa Cisontrol pada Senin (19/6/2023).

Ia ditangkap saat berobat karena sakit lambung di klinik tempat korban dirawat. NR tercatat sebagai warga Desa Cangkuang Wetan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

"Ketika korban dirawat di puskesmas, ternyata tersangka berobat di tempat sama," kata Kepala Kepolisian Resor Ciamis AKBP Tony Prasetyo dalam konferensi pers di kantornya, Senin (20/6/2023).

Tony mengatakan bahwa kasus penganiayaan tersebut dilatarbelakangi cinta segitiga.

"Motifnya asmara, cinta segitiga," kata dia.

Baca juga: Siswi SMK di Ciamis Ditikam Saat Berangkat Sekolah, Diduga karena Masalah Asmara

Kasus penganiayan berawal saat korban berangkat sekolah pada Senin (19/6/2023) pagi.

Di tengah perjalanan, korban yang mengendarai motor dibuntuti pelaku, NKD (19) yang sama-sama mengendarai motor.

"Sesampainya di TKP, korban dicegat oleh pelaku dengan maksud untuk mengajak bicara," jelas Tony.

Saat korban dan pelaku bertemu, sempat ada saksi yang melintas. Bahkan saksi tersebut mengajak korban untuk pergi sekolah.

"Namun korban mempersilakan saksi berangkat duluan," kata Tony.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com