Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak 8 Tahun Derita Bronkitis Akut karena Kebiasaan Merokok Kedua Orangtuanya

Kompas.com - 26/06/2023, 17:15 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Andu (8) hanya bisa terbaring tak berdaya mana kala batuk yang datang disertai dahak berdarah menganggu aktivitasnya.

Dia hanya bisa menutup mulutnya dengan kain, serta menutup kedua matanya menggunakan lengannya.

Sakit di kepala serta bagian punggung dipastikan datang beriringan.

Kondisi seperti ini dialaminya sejak berusia 1 tahun. Meski begitu, Andu yang kini duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD) itu tidak menyerah.

Hampir dua kali dalam sebulan, dia mesti menjalani terapi untuk penyakit bronkitis akut yang dideritanya.

Baca juga: Tradisi Memberi Rokok Jampi pada Bocah-bocah yang Dikhitan di Lombok Tengah

Ayu (36) ibu dari Andu menceritakan bagaiamana kondisi putra pertamanya itu hingga mengidap penyakit yang cukup serius.

Layaknya, seorang Ibu pada umumnya, Ayu berharap kehamilan pertamanya dalam kondisi normal. Pun dengan kelahiran Andu.

"Waktu dulu, enggak pernah kepikiran atau gimana dengan kondisi anak saya, saya berharapnya normal saja," katanya ditemui di kediamannya, Senin (26/4/2023).

Andu lahir di salah satu bidan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Saat itu, kata Ayu, tidak ada gejala yang mengarah pada kondisi Andu saat ini.

Hanya saja, beberapa bulan sejak Andu lahir, Ayu beserta sang suami membawa anaknya ke rumah sakit lantaran mengalami sesak.

Baca juga: Cerita Bayi 4 Bulan di Dompu Terkena Infeksi Paru, Terpapar Asap Rokok Sang Ayah

Dokter mengatakan di paru-paru Andu terdapat flek kental. 

"Kalau waktu lahir normal biasa, ya kena paling sakit kuning saja. Tapi di usia berapa saya lupa sempat di bawa ke RS karena itu sesak napas, dia (Andu) demam tinggi, nangis enggak berhenti, jadi dibawa ke dokter," ujar dia.

Penanganan dokter kepada Andu, tergolong cepat dan responsif. Dokter langsung berupaya agar plek kental di paru-paru anaknya hilang.

"Dirawat sekitar tiga hari, kemudian dilakukan pencairan pakai obat dan alat gitu, hasilnya alhamdulillah, ya bisa dibilang sembuh waktu itu," terang dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com