Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Operasi Lodaya 14 Hari, Hanya 17 Anggota Polresta Bandung Bisa Menilang

Kompas.com - 10/07/2023, 18:26 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung, Jawa Barat, menggelar Operasi Patuh Lodaya 2023 mulai 10 Juli sampai 23 Juli 2023.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom mengatakan, sasaran dalam operasi patuh lodaya tersebut yakni pengendara yang tidak memakai helm, melawan arus, tidak menggunakan safety belt (sabuk pengaman).

Operasi tersebut juga akan menindak penggendara yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

"Karena potensi kecelakaannya tinggi," ujarnya ditemui di Mapolresta Bandung, Soreang, Senin (10/7/2023).

Baca juga: 2 Pekan Operasi Libas Lodaya, 901 Pelaku Kejahatan Ditangkap Polda Jabar

Selama operasi berlangsung, Polresta Bandung juga menyasar kendaraan yang masih memakai knalpot bising.

Pasalnya, kata Anom, knalpot bising masih menempati posisi tertinggi bicara soal keluhan masyarakat.

Anom menambahkan, operasi patuh lodaya yang akan berlangsung selama 14 hari itu tidak hanya difokuskan pada kegiatan pendindakan (represif).

Namun, kegiatan perpentif seperti pembagian brosur dan kegiatan Diklatlantas akan dilaksanakan.

"Tapi kegiatan prepentif seperti pembagian brosur, kegiatan Diklatlantas. Itu juga digiatkan dan ditingkatkan dalam masa Operasi Patuh Lodaya ini," tutup Anom.

Baca juga: Gara-gara Punya Utang Rp 2 Juta, Istri Tewas di Tangan Suami di Bandung

17 Personel yang bisa menindak

Personel yang bisa melakukan penindakan pada operasi tersebut, lanjut Anom, hanya berjumlah 17 orang.

17 anggota Satlantas itu, kata dia, merupakan anggota Satlantas yang sudah tersertifikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com