BANDUNG, KOMPAS.com- Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung, Jawa Barat, menggelar Operasi Patuh Lodaya 2023 mulai 10 Juli sampai 23 Juli 2023.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom mengatakan, sasaran dalam operasi patuh lodaya tersebut yakni pengendara yang tidak memakai helm, melawan arus, tidak menggunakan safety belt (sabuk pengaman).
Operasi tersebut juga akan menindak penggendara yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
"Karena potensi kecelakaannya tinggi," ujarnya ditemui di Mapolresta Bandung, Soreang, Senin (10/7/2023).
Baca juga: 2 Pekan Operasi Libas Lodaya, 901 Pelaku Kejahatan Ditangkap Polda Jabar
Selama operasi berlangsung, Polresta Bandung juga menyasar kendaraan yang masih memakai knalpot bising.
Pasalnya, kata Anom, knalpot bising masih menempati posisi tertinggi bicara soal keluhan masyarakat.
Anom menambahkan, operasi patuh lodaya yang akan berlangsung selama 14 hari itu tidak hanya difokuskan pada kegiatan pendindakan (represif).
Namun, kegiatan perpentif seperti pembagian brosur dan kegiatan Diklatlantas akan dilaksanakan.
"Tapi kegiatan prepentif seperti pembagian brosur, kegiatan Diklatlantas. Itu juga digiatkan dan ditingkatkan dalam masa Operasi Patuh Lodaya ini," tutup Anom.
Baca juga: Gara-gara Punya Utang Rp 2 Juta, Istri Tewas di Tangan Suami di Bandung
17 Personel yang bisa menindak
Personel yang bisa melakukan penindakan pada operasi tersebut, lanjut Anom, hanya berjumlah 17 orang.
17 anggota Satlantas itu, kata dia, merupakan anggota Satlantas yang sudah tersertifikasi.
Anom menjelaskan, semua anggota satuan lalu lintas memiliki hak untuk memberhentikan pengendara yang melakukan pelanggaran.
Namun, yang berhak memeriksa hanya petugas yang telah tersertifikasi.
"Kurang lebih ada 17 personel, nanti itu bisa bergantian. Jadi untuk rekan-rekan yang memberhentikan itu semua petugas lalu lintas bisa, semua anggota polri bisa," jelas Anom.
Baca juga: Operasi Patuh 10-24 Juli di Kota Blitar, Polisi Pakai Tilang Elektronik dan Manual
Ia menyebut, pelaksanaan penindakan tilang elektronik maupun manual tetap dilakukan dalam Operasi Patuh Lodaya 2023 tersebut.
"Tapi yang melakukan proses penilangan, baik manual di tempat, atau Etle itu nanti petugas-petugas yang sudah tersertifikasi. Ada emblem atau tanda khusus, jadi bisa membedakan," ujar Anom.
Anom berharap, Operasi Patuh Lodaya 2023 dapat menurunkan jumlah pelanggaran, serta menurunnya jumlah laka lantas.
"Yang paling penting menurunnya fatalitas kecelakaan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.