KUNINGAN, KOMPAS.com– Sebuah pabrik penyulingan daun cengkeh di Desa Sangkanherang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat terbakar pada Rabu (23/8/2023) pagi.
Sebanyak 50 ton bahan baku daun cengkeh, seluruh alat pabrik, satu motor, genset dan lainnya ludes terbakar.
Video amatir kebakaran ini viral di sejumlah grup WhatsApp di sekitar Kabupaten Kuningan.
Kobaran api melahap seluruh bangunan pabrik penyulingan daun cengkeh yang terjadi pada 05.00 WIB.
Baca juga: 4 Fakta Kasus Mahasiswi S2 IPB yang Meningggal Saat Kebakaran Laboratorium, Tak Ada Ledakan
Dalam video tampak, pemilik pabrik serta sejumlah warga tidak kuasa memadamkan karena api terlalu besar.
Selain itu, angin yang kencang membuat api terus menyambar ke bagian lain hingga tak tertolong.
Urip (61), pemilik pabrik, menyebut, kebakaran terjadi sekitar pukul 05.00 Wib. Api dengan sangat cepat membesar karena angin yang kencang.
“Laporan karyawan, kebakaran diduga terjadi arena ada percikan api dari cerobong pembuangan ke bagian bahan baku daun cengkeh yang sudah kering. Api kemudian membesar, dan menyambar,” kata Urip saat ditemui Kompas.com di lokasi kebakaran, Rabu (23/8/2023).
Bahkan hanya hitungan beberapa menit, tiang bangunan pabrik yang terbuat dari kayu, ambruk. Seluruh barang yang berada di dalam bangunan, ludes terbakar.
Baca juga: Polisi Selidiki Kebakaran di Gunung Satu Balikpapan, Diduga Sengaja Dibakar Anak di Bawah Umur
Urip menyebut, beberapa barang-barang yang terbakar antara lain: bahan baku daun cengkeh kering sebanyak 50 ton, alat pengolahan dan penyulingan daun, motor, genset, dan seluruh alat pabrik tak tersisa.
Akibat kejadian ini Urip serta keluarganya mengalami kerugian hingga mencapai sekitar Rp 1 miliar.
Saefudin (37), anak Urip menyebut, usaha penyulingan daun ini sudah berlangsung sejak 1993.
Ada enam orang karyawan yang bekerja di lokasi ini. Namun, sumber daun kering cengkeh berasal dari ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar.
“Ruginya besar. Banyak warga sekitar yang menjual daun cengkeh kering ke sini. Jadi setelah penyulingan ini terbakar, hilang mata pencarian kami semua. Mohon sangat kepada pihak yang bisa membantu, bantu kami untuk membangun lagi,” kata Saefudin.