Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Hari Mengudara Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti, Operasional Helikopter "Water Bombing" Dihentikan

Kompas.com - 05/09/2023, 06:53 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Operasional helikopter water bombing milik BNPB secara resmi dihentikan setelah 11 hari mengudara memadamkan api di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (4/9/2023).

Helikopter water bombing sebelumnya dikerahkan sejak Jumat (25/8/2023) untuk membantu memadamkan kebakaran yang terjadi di gunungan sampah TPA Sarimukti dengan metode penyiraman secara vertikal lewat udara.

Selama 11 hari beroperasi, helikopter water bombing mampu mengurangi ketebalan asap dan memadamkan api di zona kebakaran yang tidak terjangkau oleh mobil pemadam.

Baca juga: TPA Sarimukti Buka Zona Pembuangan Sampah Darurat, jika Penuh Ditutup Lagi

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Djarot Prasetyo mengatakan, kebakaran di TPA Sarimukti sudah terjadi selama 17 hari.

Selama 17 hari itu, setidaknya sekitar lahan sampah seluas 16,5 hektare di semua zona pembuangan sampah terbakar.

"Hari ke-17 ini merupakan hari terakhir helikopter water bombing BNPB beroperasi di TPA Sarimukti. Karena helikopter akan digeser ke wilayah lain yang sedang membutuhkan. Proses pemadaman besok akan fokus melalui jalur darat," ujar Djarot, Senin (4/9/2023).

Meski belum padam total, helikopter water bombing diklaim cukup membantu mengurangi titik api yang berada di zona-zona tak terjangkau.

Kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat tak kunjung padam meski sudah hari keenam, Kamis (24/8/2023).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat tak kunjung padam meski sudah hari keenam, Kamis (24/8/2023).

Hasil pemadaman itu terbukti dari berkurangnya ketebalan asap secara kasast mata dibandingkan dengan kondisi kebakaran sebelum ada helikopter.

"Memang asap mulai berkurang. Tak sepakat hari-hari sebelumnya. Ini karena faktor ketebalan sampah serta jenis sampah mudah terbakar. Mayoritas jenis plastik, karet, dan busa," kata Djarot.

Saat ini, pemadaman kebakaran masih berlangsung. Petugas gabungan masih berjibaku memadamkan api dengan fokus pemadaman di zona 2 dan sebagian zona 1.

Baca juga: TPA Sarimukti Buka Zona Pembuangan Sampah Darurat, jika Penuh Ditutup Lagi

Petugas gabungan pun mengubah skema pemadaman pasca helikopter water bombing ditarik, pemadaman akan menggunakan strategi baru yakni membuat jalur untuk mengakses zona yang sebelumnya tak terjangkau mobil pemadam.

Alat berat dan mobil pemadam besok akan dikerahkan untuk menerobos gunungan sampah yang terbakar, mereka akan berkolaborasi bergerak bersamaan untuk membuat akses ke zona 3 dan zona 4.

"Damkar dan TNI-Polri akan buka akses armada pemadam dengan mengurug sampah dengan tanah. Agar menjangkau titik api. Nah titik apinya kita petakan dengan drone pendeteksi bara api," papar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com