CIANJUR, KOMPAS.com– Kemarau panjang dan bencana kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat telah memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah titik.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kantor Satpol PP dan Damkar Cianjur, Hendra Wira Wiharja menyebutkan, kurun sebulan terakhir tercatat ada 36 kejadian karhutla.
"Untuk luasan terdampak diperkiraan mencapai puluhan hektar. Lokasinya tersebar, termasuk beberapa kejadian di wilayah kota,” kata Hendra kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon, Rabu (13/9/2023) petang.
Baca juga: Selamatkan Ladangnya, Petani di Cianjur Bolak-balik Sungai Jalan Kaki untuk Angkut Air
Hendra menerangkan, kasus karhutla terluas terjadi di wilayah Kecamatan Haurwangi yang membakar lahan seluas dua hektar.
“Ada juga kasus kebakaran hutan di wilayah selatan. Namun, bisa tertanggulangi sehingga tidak semakin meluas,” ujar dia.
Menurut Hendra, aktivitas warga yang membakar sampah menjadi pemicu karhutla.
“Membakar sampah dan ditinggalkan sehingga api membesar sampai tidak bisa ditanggulangi,” sebut dia.
Hendra menjelaskan, ksus karhutla tahun ini cukup menonjol dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: 10 Hektar Lahan di Cianjur Terbakar akibat Puntung Rokok
Selain kondisi kekeringan akibat kemarau panjang, perilaku warga yang membakar sampah juga menjadi salah satu faktor pemicu.
“Memang diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk bersama-sama menjaga alam lingkungan ini,” ujar Hendra.