Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Durian, Permukiman Badui di Lebak Dipadati Pengunjung

Kompas.com - 20/11/2023, 06:06 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

LEBAK, KOMPAS.com -  Banyak orang memadati permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten untuk berburu buah durian, sambil menikmati panorama alam di daerah ini.

"Kami datang ke sini bersama rombongan kerja untuk memburu buah durian Badui," kata Chandra, seorang warga Depok, Jawa Barat, Minggu (19/11/2023).

Buah durian di kawasan permukiman masyarakat Badui melimpah, menyusul tibanya musim panen, sehingga mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Bulan Larangan, Kawasan Badui Dalam Tertutup untuk Wisatawan

Chandra adalah salah satu warga yang bersama teman-temannya menikmati akhir pekan di kawasan permukiman Badui, untuk mncari buah durian.

"Kami bersama 10 teman kerja, mereka membeli buah durian masing-masing Rp400 ribu untuk oleh-oleh," kata dia seperti dilaporkan Antara.

Begitu pula Herman, warga Kota Bogor yang mengaku datang bersama komunitas pecinta motor gede.

Herman menyebut, durian Badui lebih dikenal dengan rasa manis, beraroma khas, legit, dan buahnya tebal.

"Kami menikmati buah durian Badui, karena kualitasnya juga harganya relatif terjangkau dengan kisaran Rp 30.000- Rp 80.000 per buah," kata Herman.

Baca juga: Mengenal Desa Wisata Saba Badui, Tempat Tinggal Suku Badui di Banten

Jamal, seorang pedagang buah durian di kawasan permukiman Badui mengaku, pada akhir pekan dia bisa menjual durian sebanyak 500 buah dengan harga rata-rata Rp 30.000.

Artinya, jika diakumulasikan omzet Jamal per hari bisa mencapai angka Rp 15 juta.

"Kami merasa terbantu dengan musim durian, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga," kata Jamal.

Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Jaro Saija mengatakan, saat ini di kawasan permukiman Badui memang sedang memasuki musim panen buah durian.

Bahkan, pada akhir pekan itu ramai orang yang memadati balai-balai rumah warga Badui yang menjual buah durian.

Pada musim buah durian tentu hampir semua rumah di permukiman Badui berdagang durian, sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Baca juga: Permintaan Hapus Sinyal Internet Disetujui, Badui Dalam Kini Jadi Blankspot

Diperkirakan pada akhir pekan, sekitar 4.000 buah ludes, dengan harga rata-rata Rp 30.000, sehingga dipastikaan ada omzet hingga Rp 120 juta.

Warga yang datang berburu durian berasal dari berbagai daerah mulai wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Selain itu, buah durian Badui pun dipasok oleh penampung dan dibawa ke Jakarta, Bogor, Bandung, dan Indramayu.

"Kami memperkirakan musim buah durian dipastikan sampai Januari 2024, dan bisa menggulirkan perputaran uang hingga miliaran rupiah," kata Jaro Saija.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com