Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Cianjur Meninggal di Kamboja, Keluarga Desak Jenazah Dipulangkan

Kompas.com - 23/11/2023, 21:03 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Seorang TKI atau pekerja migran asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia di Kamboja.

Korban MAF (20), pria asal Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, Cianjur ini meninggal Senin (13/11/2023) setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Phnom Penh, Kamboja, selama tiga hari.

Kuasa hukum keluarga TKI, Najib Ali Hildan mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima rekam medis sehingga tidak tahu penyebab kematiannya.

Baca juga: Kabur dari Perkebunan Kelapa Sawit Malaysia, 4 TKI Ilegal Diamankan TNI di Perbatasan

“Kita sudah komunikasikan dengan pihak KBRI di sana. Tapi, mereka katanya belum mendapatkan rekam medisnya juga, kan heran,” kata Najib saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Kamis (23/11/2023).

Disebutkan, pihak keluarga menaruh curiga atas sebab kematian korban.

Sebab sebelum dikabarkan meninggal, MAF sempat mendesak ingin pulang karena kerap mendapat tekanan di tempat kerja dan sering sakit-sakitan.

Baca juga: Gagal, Penyelundupan TKI ke Malaysia, 30 Orang Sembunyi di Hutan Bakau

“Ketika didesak (tekanan) seperti apa, hanya bilang tidak bisa diceritakan karena bisa membahayakannya di sana. Pihak keluarga juga tidak mendapatkan informasi jelas perihal kerjanya di sana,” ujar Najib.

“Selain itu, pihak keluarga juga sempat melihat kiriman video kondisi korban yang tampak seperti terpincang-pincang,” sambung dia.

Bahkan, sebelum menerima kabar kematian korban, pihak keluarga sempat menyetorkan sejumlah uang ke pihak sponsor sebagai biaya pemutusan perjanjian kerja agar korban bisa dipulangkan.

“Dimintai Rp 20 juta, uangnya sudah dikirim. Katanya setelah MAF sembuh atau kembali sehat bisa dipulangkan. Bahkan pihak keluarga dijanjikan dapat menjemputnya langsung ke Kamboja,” ucap dia.

“Namun, berselang waktu pihak keluarga menerima kabar kalau korban meninggal dunia,” ujar Najib.

Tergiur Gaji Besar

Najib menuturkan, MAF diberangkatkan ke Kamboja pada 28 Mei 2023 secara unprosedural oleh seseorang berinisial R.

Korban terbujuk tetangganya yang mengiming-imingi pekerjaan di luar negeri dengan gaji besar dan bebas biaya.

“Ditawari kerja di Thailand dengan gaji 700 dolar atau sekitar Rp 10 juta,” kata Najib.

Menurut dia, MAF dan pihak keluarga sempat ragu dengan tawaran tersebut, karena visa yang diterima ternyata Kamboja, bukan negara Thailand sebagaimana yang ditawarkan sebelumnya.

“Sempat ditanyakan dan R ini bilang kalau Kamboja itu ibu kotanya Thailand," ucapnya.

Najib berharap, pemerintah turun tangan dan membantu proses pemulangan jenazah MAF yang saat ini masih tertahan di rumah sakit setempat.

“Kita terus berupaya, berkordinasi dengan para pihak, instansi-instansi terkait di pemerintahan juga. Namun, terkesan lamban, ya responsnya,” ujar Najib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com