CIREBON, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga atau IRT di Desa Cangkoak, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya pada Minggu (26/11/2023) dini hari. Ia diduga menjadi korban pembunuhan.
Ketua RT 5 RW 2, Blok Lempung, Desa Cangkoak, Dudung Jumari menyampaikan, dugaan pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, dirinya mendengar warga banyak yang berteriak minta tolong ada maling.
Dudung yang sedang berjaga di pos langsung mendatangi lokasi yang tak jauh.
Baca juga: Alasan Pria Culik dan Cabuli Bayi 4 Bulan di Cirebon, Sakit Hati pada Ibu Korban
Setiba di lokasi, Dudung melihat banyak warga yang menangis di bagian dalam rumah. Dia masuk dan melihat seorang ibu rumah tangga sudah terkapar di atas kasur dengan kondisi berdarah.
"Tolong-tolong, maling-maling. Maka saya ke sini, saya masuk ke kamar, ada korban terkapar, kondisinya banyak darah di kamar. Mati enggak wajar. Ibunya menangis minta tolong, tolong," kata Dudung saat ditemui Kompas.com di rumah korban, Minggu pagi.
Baca juga: Tukang Pijat di Cirebon Culik dan Cabuli Bayi 4 Bulan karena Kesal Cintanya Ditolak Ibu Korban
Dudung menyebut, saat itu warga sekitar juga takut melihat kondisi korban yang bersimbah darah. Saat itu juga Dudung melaporkan kejadian itu ke perangkat Desa Cangkoak dan juga Polsek Dukupuntang.
Beberapa menit setelah laporan, sejumlah petugas Polsek langsung mendatangi lokasi kejadian disusul beberapa tim identifikasi Reskrim Polresta Cirebon. Mereka langsung melakukan olah TKP.
Kapolsek Dukupuntang AKP Nuryana menyebut, tim sudah menerima laporan dan langsung melakukan pemeriksaan di lokasi. Penanganan dilakukan tim gabungan dari Polsek dan tim dari Satuan Reskrim Polresta Cirebon.
Berdasarkan temuan awal, korban berjenis kelamin perempuan ini meninggal dengan beberapa luka akibat kekerasan.
"Tadi pagi sekitar jam 03.00 WIB, kami dapat laporan dari warga yang diduga pembunuhan. Kami langsung datangi TKP bersama tim Buser Polresta Cirebon. Kami lakukan olah TKP dan pencarian terhadap pelaku," kata Nuryana saat ditanya Kompas.com di lokasi.
Nuryana menambahkan, saat ini tim gabungan masih melakukan pemeriksaan terhadap korban dan juga saksi. Sebagian tim langsung bergerak mengejar terduga pelaku yang melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.