Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Sukabumi Minta Tanah Longsor di Cibadak Diselidiki Penyebabnya

Kompas.com - 25/01/2024, 22:22 WIB
Budiyanto ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com-Penyebab utama terjadinya tanah longsor yang menyebabkan 12 rumah tertimbun di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat masih misterius.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi masih akan mengkaji penyebab tanah longsor yang diduga berasal dari kompleks perumahan.

Rencananya kajian akan dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.

Baca juga: Ancaman Tanah Bergerak hingga Tsunami Mengintai Sukabumi

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan untuk penyebab bencana tanah longsor harus melalui kajian. 

Pemkab Sukabumi sudah mengirimkan surat permohonan kajian ke PVMBG Badan Geologi.

"Kami sudah mengajukan kajian ke Badan Geologi," kata Ade kepada awak media di lokasi pengungsian Kampung Kebonbolo, Kamis (25/1/2024).

Ade menuturkan bila petugas PVMBG Badan Geologi sudah melakukan kajian di lokasi tentu akan ada hasilnya. Nanti akan diketahui penyebab tanah longsor.

"Kalau disampaikan sekarang takut salah ya. Jadi nanti saja ya menunggu hasil kajian (Badan Geologi)," tutur dia.

Baca juga: Tanah Bergerak Terjang Sukabumi, 5 Rumah Rusak dan Jalan Ambles

Pantauan Kompas.com di lokasi bencana tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, Kamis pagi, sejumlah petugas BPBD dibantu sukarelawan melakukan pembersihan material longsor.

Sejumlah petugas dan sukarelawan terbagi sejumlah tim dan lokasi bekerja. Di antaranya ada yang bertugas menjaga di lokasi komplek perumahan. Di lokasi perumahan ini terdapat longsoran yang diduga sebagai mahkota longsoran.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com