Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sindir Presiden Tidak Netral hingga Rencana Mengaplikasikan TGUPP jika Terpilih

Kompas.com - 28/01/2024, 16:31 WIB
Putra Prima Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS. com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyindir Presiden yang diduga tidak netral dalam pemilu ketika menyampaikan pengalamannya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Itu diungkapkannya dalam kegiatan diskusi bertajuk 'Ngajabarkeun Abah Anies' di The Papandayan Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Minggu (28/1/2024). 

Anies menceritakan kepada anggota DPR RI Muhammad Farhan yang menjadi pembawa acara kegiatan tersebut, berdasarkan pengalamannya, ketika terpilih menjadi kepala daerah melalui proses pemilu, seorang kepala daerah akan berjalan sendirian ketika bekerja. 

Baca juga: Anies Ajak Pendukungya Kampanye Santun dan Tidak Mengejek

"Orang yang terpilih dalam proses pilpres atau pilkada itu sendirian, nanti Kang Farhan juga merasakan kalau terpilih jadi Wali Kota Bandung."

"Saya waktu 2015 jadi gubernur sendirian. Tapi kan belum pilkada sekarang, ini contoh saja, " ujar Anies disambut tepuk tangan peserta diskusi, Minggu siang. 

Farhan pun sedikit menimpali pernyataan Anies. "Tapi kan Pilkada tergantung presiden," imbuh Farhan. 

Sambil tersenyum, Anies pun membalas pernyataan Farhan dengan pertanyaan.

"Emang presiden mau cawe-cawe (Pilkada) gitu?" sambung Anies. 

Pernyataan Anies sontak disambut riuh peserta diskusi dengan tawa dan tepuk tangan. 

"Jangan sampai kalau ke sana harus netral kalau ke sini nggak apa-apa enggak netral. Repot kalau begini," tambah Anies.

Baca juga: Jawaban Anies Ketika Ditanya soal Wacana Normalisasi FPI dan HTI

Usai menyampaikan sindiran, Anies pun melanjutkan ceritanya ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Banyak ide dan gagasan baru yang tidak terlaksana karena masih berpatokan dengan kegiatan-kegiatan pemimpin daerah sebelum sebelumnya. 

"Jadi apa yang dimaksud sendirian, apa yang ada di dinas, kepala dinas, kepala badan, dirjen, adalah birokrasi yang menopang kepemimpinan sebelumnya, kepemimpinan sebelumnya dan kepemimpinan sebelumnya."

"Jadi kalau membawa sesuatu yang baru, mudah sekali ditelan birokrasi dan tidak jadi pembaruan," tuturnya. 

Agar janji kampanyenya bisa terlaksana dan masuk dalam anggaran daerah, Anies mengatakan dirinya tidak bisa sendiri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com