KOMPAS.com - Ketua Bapilu PPP yang juga dewan pakar capres-cawapres Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno, menyebut pemerintahan Jokowi - Ma'ruf solid.
Sebagai Menteri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (menparekraf), dirinya fokus menuntaskan kerja hingga Oktober 2024.
"Kita ingin pemerintahan yang mendapat luar biasa apresiasi dari masyarakat sekitar 75 persen dan tentunya kita harus antar hingga pengujung pemerintahan pak Jokowi jilid kedua ini," kata Sandi di Kabupaten Cirebon, Minggu (28/1/2024).
Baca juga: Sandiaga Uno Yakin PPP Bisa Dongkrak Suara Ganjar-Mahfud di Jawa Barat
Kerja solid dari pemerintah, menurut Sandi, penting dilakukan untuk menuju cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
Terkait posisinya sebagai dewan pakar tim pemenangan Ganjar-Mahfud, Sandi menegaskan dirinya all out melakukan kerja kampanye.
Hal itu dilakukan Sandi di luar hari kerja sebagai menteri, dan juga dilakukan tanpa menggunakan fasilitas negara.
Namun di sisi lain, Sandi juga akan terus bekerja menuntaskan tugasnya yang akan dia pertanggungjawabkan kepada Presiden dan juga masyarakat luas.
"Saya dewan pakar pemenang ikut mekanisme aturan yakni di hari libur, jadi saya all out pemenangan Ganjar Mahfud, tapi juga waktu saya sebagai menteri, saya akan menuntaskan dan tanggung jawab kepada Presiden," tambah Sandi.
Sandi menyebut dirinya sudah berdiskusi dengan tim Ganjar - Mahfud terkait isu atau wacana mundurnya Mahfud dari Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Ham (Menko Polhukam).
Baca juga: Sandiaga Uno Apresiasi Pemkab Manggarai Barat yang Tetapkan Tarif Pajak Hiburan 20 Persen
Dia mendukung apa yang disampaikan Ganjar kepada Mahfud untuk mundur demi menghindari konflik kepentingan.
Dia mencontohkan saat menjadi Wakil Gubernur DKI dan dicalonkan menjadi wakil presiden menemani Prabowo Subianto pada 2019 lalu.
Sandi memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan wakil Gubernur DKI demi menghindari konflik kepentingan.
"Kami menghormati dan menunggu apapun keputusan dari Pak Mahfud. Beliau pasti akan memutuskan yang terbaik," kata Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.