BANDUNG, KOMPAS.com-Laga Persib Bandung menjamu PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang digelar Selasa (27/2/2024) diwarnai kerusuhan antara pendukung dengan aparat pengamanan.
Dari video yang diterima Kompas.com, terlihat pendukung tim tamu terlibat bentrok dengan polisi di luar Stadion.
Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Bandung Kombes Pol Kusworo Wibiwo membenarkan laga tersebut dihadiri oleh pendukung PSIS Semarang sejak awal pertandingan.
Baca juga: Gaduh Persib Vs PSIS, Nick Kuipers Tiba-tiba Dilarang Tampil
Sedikitnya tujuh bus pendukung PSIS datang ke Stadion Si Jalak Harupat untuk menyaksikan pertandingan.
"Jadi begitu pemeriksaan tiket kita mendapatkan ada sekitar tujuh bus dari suporter PSIS. Pada saat kita tahan untuk tidak masuk stadion, mereka memaksa untuk mendobrak pintu. Sehingga oleh panpel dipersilahkan masuk tapi dijaga," katanya dikonfirmasi via telepon.
Agar tidak terjadi bentrok antarpendukung, saat di dalam Stadion petugas kepolisian membuat barikade pengawalan untuk pendukung Persib Bandung dan pendukung PSIS Semarang.
"Sebetulnya, itu sangat riskan," ujar dia.
Kusworo mengatakan, pendukung PSIS Semarang sempat dilarang masuk, lantaran merujuk pada aturan PSSI.
Baca juga: Persib Pakai Stadion Si Jalak Harupat, Penjagaan Diperketat, Penonton Mabuk Dilarang Masuk
Namun, saat dilarang masuk, pendukung PSIS menuntut agar diganti uang tiket, uang makan, dan uang transportasi perjalanan Semarang-Bandung.
"Akhirnya Panpel mempersilakan masuk," ungkapnya.
Bentrok tersebut terjadi saat pertandingan memasuki menit ke 60.
"Saat ini para suporter tersebut telah kembali pulang. Selama pertandingan kami jaga. Pas 30 menit sebelum usai, kami arahkan suporter PSIS untuk pulang duluan dan kami kawal. Secara keselamatan aman. Namun demikian seandainya kami tidak bekerja keras untuk mengamankan, khawatir jatuh korban," ujarnya.
Kusworo meminta panitia pelaksana pertandingan agar mengevaluasi hal tersebut.
Dia juga mempertanyakan soal pendukung tim tamu yang bisa punya tiket.
Padahal, sudah ada aturan jelas pendukung tim tamu tidak diperkenankan datang ke stadion untuk menonton secara langsung.
"Sebaiknya ini menjadi evaluasi panpel. Mengapa yang aturannya tim tamu tidak boleh beli tiket dan tidak boleh datang, mereka bisa membeli tiket sebanyak 500 sampai 600 orang yang membeli tiket. Bahkan terkoordinir tiba-tiba sudah datang di stadion si jalak harupat. Ketika dilarang masuk, mereka sudah membeli tiket," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.