BANDUNG, KOMPAS.com - Ibnu Husni Mubarok (26), pria asal Kabupaten Garut, Jawa Barat ini memilih memantapkan hatinya mengabdi menjadi marbut masjid.
Sejak 2019, dia menjadi marbut di Masjid Nurul Izzah, Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Meski hanya mendapatkan gaji sekitar Rp 1,8 juta per bulan, Ibnu sudah memantapkan hatinya menjalani pekerjaannya setiap hari dengan suka cita.
Baca juga: Cerita Marbut Masjid di Riau, Dapat Honor Ratusan Ribu Rupiah dari Sumbangan Warga
Sebagai seorang marbut, dia harus datang lebih awal dibandingkan jemaah yang akan beribadah di masjid untuk bersih-bersih hingga mengumandangkan azan.
Ibnu mengaku, keputusannya untuk menjadi seorang marbut tak terlepas dari andil sang uwa (kakak dari orang tua) yang menyuruhnya untuk merantau ke Kota Bandung.
"Pertama kesini disuruh uwa, saya waktu itu masih belajar di Pesantren Cintawana, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Katanya ke Bandung jadi marbut ngurus masjid," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Jumat (22/3/2024).
Awalnya, perintah dari uwa-nya itu tidak langsung disetujuinya. Ditambah lagi adanya tawaran dari teman yang mengajak berkerja di tempat lain.
Baca juga: Gaji Marbut Tak Cukup, Sadikun: Kalau Istri Enggak Bantu, Enggak Bisa Apa-apa
Dia pun sempat pikir-pikir selama beberapa waktu, hingga akhirnya terketuk oleh perkataan uwa-nya yang langsung merasuk ke hati dan pikiran.
"Waktu pertama bukan keinginan, tapi disitu ada kalimat dari uwa untuk memanfaatkan ilmu. Tidak ada kepikiran jadi marbut, kalimatnya begini supaya ilmu kamu bermanfaat dan barokah jadi harus berbakti menjadi marbut di Bandung," tambah Ibnu.