Meski hanya kalimat biasa bagi sebagain orang, namun menurut Ibnu perkataan uwa-nya itu merupakan wejangan agar dia bisa mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Setelah menyelesaikan pendidiknya di pesantren, Ibnu pun langsung bergegas berangkat ke Bandung menjadi marbut di Masjid Nurul Izzah seperti yang diinginkan uwa-nya.
"Kenapa masjid ini, karena ada kenalan dari uwa yang katanya butuh orang untuk mengurus masjid ini. Katanya juga, mengurus masjid pekerjaan yang mulia," terangnya.
Baca juga: Kisah Marbut di Pekanbaru, Hidup dengan Gaji Kecil yang Telat Dibayar
Sesampainya di Bandung, Ibnu yang tinggal tanpa ada sanak keluarga di tempat barunya ini, terpaksa tidur di masjid sambil beradaptasi dengan profesi barunya sebagai marbut.
"Awal-awal tinggal di masjid sempat merasa kesepian juga. Karena umur segituan (20-an) orang lain lagi suka main, tapi saya diam di mesjid. Tapi nggak apa-apa, selama itu positif saya terus jalani," ucapnya.
Ibnu mengakui, penghasilannya sebagai marbut masjid tidak sebesar bila dibandingkan bekerja di tempat lain. Apalagi saat ini, sudah berumah tangga dan mempunyai satu anak berumur dua tahun buah cintanya.
Namun baginya, itu bukanlah masalah karena yang Ibnu cari adalah ridho dari Sang Pencipta. Menurut dia, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat kepada sesama.
Meski hanya bermodalkan ilmu agama yang tak seberapa, tetapi menjadi seorang marbut, dia pun bisa menambah wawasan dan ilmunya dengan para ustaz.
Baca juga: Gerakan Cinta Marbut di Masjid At-Taqwa, Jaminan Hari Tua hingga Umroh
Selain itu dia juga percaya, bila berbakti kepada agama, maka pintu rezeki akan terbuka lebar. Hal itu sebagaimana tertulis dalam kitab suci Al-Qur'an.
"Dalam ayat Al-Qur'an, barang siapa yang bertaqwa maka Allah SWT membuka jalan keluar dan memberikan rezeki dari yang tidak disangka-sangka," katanya.
"Alhamdulillah sampai sekarang Allah SWT selalu mencukupkan rezeki untuk keluarga kecil saya. Salah satunya rezeki itu saya pernah dapat bantuan satu kali dari pemerintah," sambung Ibnu.
Sebagai seorang manusia yang ditugaskan oleh Sang Pencipta untuk terus berikhtiar, perkejaan sampingan mulai dari menjadi guru ngaji privat hingga membuka jasa antar jemput anak sekolah pun dijalaninya.