Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek 65 Tahun Tak Sengaja Melempar Sampah ke Mulut Kuda Nil, Kembali ke Taman Safari untuk Minta Maaf

Kompas.com - 10/03/2021, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang menyebut ada orang melempar sampah botol plastik ke kuda nil di kebun binatang Taman Safari Indonesia (TSI), Puncak Bogor viral di media sosial.

Di video tersebut, pengunjung merekam sebuah mobilmerah marun yang penumpangnya diduga melempar sampah botol plastik di mulut kuda nil.

Ternyata mobil tersebut adalah milik Marsini (59) warga Kompleks Bumi Kencana, Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Sementara pelaku pembungan adalah nenek K (56) yang masih keluarga Marsini.

Baca juga: Polisi: Nenek Pelempar Sampah ke Kuda Nil Belum Tersangka, Pengunggah Video akan Dipanggil

Dilansir dari Tribun Jabar, Marsini mengaku kaget saat ditanya terkait video mobilnya yang viral di media sosial.

Ia mengatakan saat kejadian, dia tidak ikut ke taman safari. Mobil tersebut dipinjam saudaranya.

"Saya kaget, tahu dari ibu-ibu dan karang taruna di sini, nanyain itu (mobil yang ada di video) ke saya. Sebab saya kan ada di rumah enggak ikut berangkat ke sana," ujar Marsini (59), saat ditemui di kediamannya, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Animal Defenders: Usia Berapa Pun, Pelempar Sampah Plastik ke Kuda Nil Harus Mendapat Pelajaran

Ia mengatakan saudara yang meminjam mobil tersebut juga nggak tau kejadian tersebut. Keluarga mereka baru mengetahui video tersebut saat melihat ponsel.

"Yang pakai mobil juga enggak tahu ada yang lempar sampah. Mereka tahu setelah sampai di sini, melihat di handphone," kata Marsini.

Marsini menceritakan, setelah tahu ada video tersebut, semua yang ada di mobil saat itu sebanyak tujuh orang ditanya siapa yang melempar.

Baca juga: Nenek Pelempar Sampah Plastik ke Mulut Kuda Nil Minta Maaf, Kapolres: Tetap Kita Proses

"Ternyata si uwa, yang ngaku. Saat lempar enggak sengaja. Katanya sedang ngantuk tak tahunya pas ke kudanil. Maklum sudah tua usianya, sudah sekitar 65 tahun," kata Marsini.

Menurut Marsini, orang lain yang ada di dalam mobil saat itu tak tahu ada yang melempar sampah.

"Makanya mobil kan jalan terus, mungkin kalau tahu si uwa lempar sampah, pasti berhenti atau minta maaf langsung di sana," ujar dia.

Baca juga: Begini Pengakuan Perempuan yang Diduga Lempar Sampah ke Mulut Kuda Nil di TSI

Kembali ke taman safari untuk minta maaf

Kepolisian Resor Bogor memeriksa pelaku dalam video pelempar sampah botol plastik ke kuda nil yang viral di kebun binatang Taman Safari Indonesia (TSI), Puncak Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kepolisian Resor Bogor memeriksa pelaku dalam video pelempar sampah botol plastik ke kuda nil yang viral di kebun binatang Taman Safari Indonesia (TSI), Puncak Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021).
Marsini mengatakan,setelah video tersebut viral di media sosial, semua keluarganya yang ada di dalam mobil kembal ke Bogor untuk meminta maaf kepada pihak taman safari.

"Jadi ada niat baik, untuk minta maaf ke sana. Kalau harus didenda, ya didenda menuruti peraturan yang ada," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com