Program tersebut berlaku di tujuh cabang kedai kopi miliknya di Kota Bandung, namun hanya berlaku di hari ini saja, Rabu (30/6/2021). "Yang gratis ini semua jenis espreso, coffee late, dan cappucino. Tapi hanya hari ini saja," terangnya.
Febby mengakui memang secara ekonomi, program tersebut tak berdampak terhadap pemasukannya kedai kopi miliknya.
Apalagi, Febby merasakan benar, dampak pandemi ini cukup membuat kembang kempis kedai kopi tersebut. Apalagi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), rata-rata pendapatannya hanya mencapai Rp.150.000 sehari.
Bagaimana tidak, penutupan jalan di sekitar jalan Tamblong ternyata berdampak pada pengunjung yang datang. Meski begitu, pihaknya enggan untuk merumahkan pegawainya, lantaran sadar bahwa mereka memiliki keluarga yang harus dihidupi.
Akhirnya, kebijakan pun muncul dengan membuat pegawainya itu bekerja secara bergantian sehingga tak penuh kerja selama sebulan. Saat ini, pekerja di bar hanya satu orang, begitupun dengan di dapur, mereka bergantian agar protokol kesehatan tetap diterapkan.
Melihat kesulitan yang dialaminya, Febby enggan mundur dengan program Vaksin Free Coffe tersebut. Baginya, apresiasi bagi mereka yang memiliki keinginan untuk melindungi diri dan lingkungannya lebih baik dibanding hanya satu kopi gratis.
"Memang ditengah pandemi ini secara bisnis turun, tapi kalo ditanya kenapa mau (bikin program vaksin free coffee)? Ya berbagi saja," ucap Febby.
Bagi mereka yang sudah di vaksin dapat datang langsung ke ke coffee shop tersebut dengan memperlihatkan sertifikat vaksin, dan scan barcode yang ditunjukan barista, setelah itu pilih kopi yang disuka.
"Dan hari ini kami tidak akan batasi berapa kopi gratisnya, jika memang ada 100 orang ya kami berikan 100 kopi gratis," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.