Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangis, Enung Ciumi Bayinya yang Sempat Ditahan Kerabat: Sejak Lahir Saya Tak Pernah Menyusuinya

Kompas.com - 18/02/2022, 08:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Enung Siti Zaenab (43) tak kuasa menahan tangisnya saat menggendong bayinya yang ia lahirkan dua bulan lalu.

Usai melahirkan anak keempatnya, Enung tak bisa langsung merawat karena bayinya ditahan kerabatnya selama hampir 2 bulan.

Bahkan kerabat tersebut meminta uang Rp 25 juta kepada Enung jika ingin kembali mengambil anaknya.

Enung kembali bisa menggendong anaknya setelah pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya berhasil mengambil bayi laki-laki itu pada Kamis (17/2/2022) siang.

Baca juga: Bayinya Dibawa Kerabat, Seorang Ibu di Tasikmalaya Diminta Tebusan Rp 25,3 Juta

Saat rombongan pembawa bayi tiba di kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Pageningan, Kecamatan Cisayong, pasangan suami istri Enung Siti Zaenab dan Pipin sudah menunggu di dalam.

Suasana haru dan bahagia langsung mewarnai pertemuan Unung dan bayinya.

Begitu menerima darah dagingnya di pangkuannya, Enung tak kuasa menahan tangisnya. Diciuminya wajah sang bayi. Tangisnya pun terus berderai.

"Sejak lahir saya tak pernah menyusuinya. Kasihan," ujar Unung sambil terus berderai air mata.

Di sampingnya sang suami, Pipin (38) membelai-belai darah dagingnya.

"Alhamdulillah, tidak menyangka bisa secepat ini bisa bertemu," ujarnya.

Baca juga: Sang Bayi Ditahan Kerabat, Ibu di Tasikmalaya Diminta Bayar Perawatan Rp 25,3 Juta, Ini Ceritanya

Menurutnya, sejak bayi yang dilahirkan istrinya dua bulan lalu dibawa kerabatnya, hilang sudah harapan bisa membawa kembali sang buah hati.

Terlebih setelah pihak kerabat menyodorkan surat bermaterai dan dengan polosnya sang istri menandatangani surat tersebut.

Belakangan diketahui surat tersebut ternyata berisi surat pernyataan pengalihan hak asuh anak.

"Saya dan istri sempat hilang harapan. Beruntung bisa dipertemukan dengan pihak KPAID sehingga bayi kami bisa kembali ke pangkuan kami," ujar Pipin.

Baca juga: Akhirnya, Enung Bisa Kembali Memeluk Bayinya

 

Pinjamkan bayi untuk pancingan saudara

Pipin dan Enung memperlihatkan anak keempat mereka yang kini berada di tangan kerabatnya, Rabu (16/2/2022). 

Tribun Jabar/Firman Suryaman Pipin dan Enung memperlihatkan anak keempat mereka yang kini berada di tangan kerabatnya, Rabu (16/2/2022).
Enung dan Pipun adalah warga Kampung Rawapeneng, Desa Linggamulya, Kecamatan Luwisari, Kabupaten Tasikmalaya.

Enung melahirkan bayi laki-lakinya pada Selasa (18/12/2021) dini hari dibantu dukun beranak.

Tak lama usai persalinan, bayi Enung dibawa kerabat mereka pasangan suami istri A dan D.

Enung mengaku ia dan suaminya tak berniat menyerahkan anak mereka ke kerabat. Mereka mengira, A dan D hanya sementara merawat bayi mereka untuk pancingan.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Naik, Dinkes: Diduga akibat Tingginya Mobilitas Masyarakat Luar Daerah

Kepada Enung dan suaminya, A dan D mengaku akan merawat bayi untuk pancingan agar mereka segera memiliki keturunan.

Enung bercerita, A dan D juga sempat memberikan uang Rp 1 juta.

"Katanya untuk uang penyeumpal (mengambil bayi). Saya tak curiga apa-apa, diambil saja," kata Enung dikutip dari Tribun Jabar.

"Saya baru sadar pagi harinya karena bayi saya tidak ada," tambah Enung.

Kegelisahan semakin menjadi karena keesokan hariny saat dukun beranak dan keluarga D kembali datang seraya mengabarkan akan melaksanakan syukuran puput dan akikah.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kota Tasikmalaya Kembali PPKM Level 3

Beberapa fakta menarik ternyata dimiliki bayi, seperti bayi yang memiliki banyak tulang dibanding orang dewasa dan bayi yang seorang perenang otodidak.Unsplash/Omar Lopez Beberapa fakta menarik ternyata dimiliki bayi, seperti bayi yang memiliki banyak tulang dibanding orang dewasa dan bayi yang seorang perenang otodidak.
"Saat itu saya langsung bertanya ke mana bayi saya. Paraji menjawab bahwa bayi dirawat oleh keluarga A dan D, dan jika ingin diambil sewaktu-waktu, kata paraji, boleh saja karena memang hak saya," ujar Unung.

Meski masih tak mengerti dengan apa yang terjadi, jawaban paraji sedikit menenangkan Enung.

Itu sebabnya, ia juga tak curiga ketika keluarga D kembali datang ke rumah mereka pada Kamis (20/1) malam.

"Saya masih dalam kondisi lemah. Mereka masuk ke kamar dan menyodorkan surat bermaterei," kata Enung.

Baca juga: 5 Fakta Kota Tasikmalaya, Kota yang Terkenal dengan Wisata Kulinernya

Tanpa sempat membaca surat itu, Enung pun membubuhkan tanda tangannya, sementara Pipin saat itu tak berada di rumah sedang kerja lembur.

Belakangan diketahui surat bermaterei tersebut ternyata berisi surat pernyataan soal pengalihan hak asuh anak kepada pasangan A dan D.

Merasa tak berniat sejauh itu, Enung dan Pipin pun mulai berusaha mengambil kembali bayi darah daging mereka. Namun usaha mereka tak pernah berhasil.

Karena khawatir anak mereka tak bisa diambil lagi, Enung dan Pipin pun meminta bantuan kepada saudara mereka di Kecamatan Rajapolah.

Baca juga: Warga Tak Kenali Sosok Mayat Tanpa Identitas yang Mengambang di Sungai Citanduy Tasikmalaya

"Dari keluarga di Rajapolah itulah saya diminta mengadu ke KPAID Kabupaten Tasikmalaya, dan saat ini sedang ditangani," kata Pipin.

Hingga akhirnya pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya melakukan mediasi dan berhasil mengembalikan bayi ke tangan Enung dan Pipin.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mengharukan, Siti Zaenab Peluk Cium Bayinya yang 2 Bulan Dimabil Saudaranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com