Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pompa Air Rusak, 62 Pasien Covid-19 di RSUD Dewi Sartika Tasikmalaya Sempat Tak Bisa Mandi dan BAB

Kompas.com - 22/02/2022, 17:12 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 62 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di ruang isolasi terpusat RSUD Dewi Sartika Kawalu, Kota Tasikmalaya sempat tak bisa mandi dan buang air besar sepanjang hari Senin (21/2/2022) kemarin.

Saluran air tak mengalir ke semua kamar mandi ruang isolasi di rumah sakit terpusat bagi pasien corona akibat mesin pompa airnya rusak.

Para pasien pun baru bisa mandi dan memakai kamar mandi di kamar isolasi setelah pompa air dibetulkan pada Selasa (22/2/2022).

Meski sudah diperbaiki, debit air yang keluar masih kecil.

Baca juga: Fakultas Pertanian Unsil Tasikmalaya Ditutup Sementara Usai Ditemukan Mahasiswa Positif Covid-19

Hal itu pun dibenarkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra.

"Kemarin memang bermasalah di pompa air dan sudah diperbaiki sampai lancar lagi, tapi debit airnya agak kurang meskipun hujan. Air di sungai bor atau PDAM, saya nggak tahu pasti," kata Asep lewat telepon kepada Kompas.com, Selasa sore.

Asep menambahkan, saat ini para pasien Covid-19 sudah bisa memakai kamar mandi seperti sebelumnya.

Namun, para pasien harus menunggu dulu agak lama aliran air ke bak tampung karena saluran debit air kecil.

"Sekarang total ada 62 orang yang menjalani isolasi di sini. Semua yang dirawat di sini adalah para pasien terkonfirmasi bergejala ringan. Kalau gejala berat di rumah sakit. Kapasitas daya tampung di sini 145 orang seluruhnya. Baru terisi sekitar 43 persennya," tambah Asep.

Adapun wacana tambahan ruangan isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 di wilayahnya dengan mengaktifkan RSUD Purbaratu belum dilaksanakan.

Hal itu terkendala petugas medis dan suplai kebutuhan makanan dan obat-obatan yang belum memadai.

"Belum ada tambahan sarana ruangan isolasi terpusat di Purbaratu. Kita fokus satu aja dulu di sini di Kawalu. Soalnya, kalau ada isolasi terpusat dua tempat, terkendala petugas dan suplai makanan. Sementara tersentralistik dulu semuanya di sini," ujar Asep.

Asep berkata, sekitar 80 persen kasus Covid-19 aktif di Kota Tasikmalaya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Sehingga, Bad Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Tasikmalaya sampai hari ini masih di angka aman, sekitar 58 persen.

"Kalau yang di rumah sakit cuma 20 persennya dari total terkonfirmasi positif. 80 persennya isoman di rumah masing-masing karena tak bergejala," kata dia.

Baca juga: Pemkot Tasikmalaya Minta Pedagang Minyak Goreng Segera Turunkan Harga

Sampai hari Selasa (22/2/2022), Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sudah merilis kembali data terbaru sebaran Covid-19 dengan penambahan masih sangat tinggi yakni 179 orang dalam sehari.

Jumlah total kasus aktif di Kota Tasikmalaya sampai sekarang sudah mencapai angka 1.607 kasus aktif.

"Pertambahan hari ini 179 orang, sembuh 34 dan meninggal 3. Total kasus aktif 1.607 orang," pungkasnya.

Sebelumnya, sesuai data Dinas Kesehatan melalui laman Instagram Diskominfo Kota Tasikmalaya sampai Senin (21/2/2022), jumlah kasus terkonfirmasi positif di wilayah ini sebanyak 1.465 kasus aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Bandung
Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Bandung
Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Bandung
Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

Bandung
Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Bandung
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com