Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Harga Daging Sapi di Kabupaten Bandung Naik, Ini Kata Disperindag

Kompas.com - 02/03/2022, 17:16 WIB
M. Elgana Mubarokah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Dicky Anugerah, mengatakan harga daging di pasar di Kabupaten Bandung masih terhitung normal.

Hal ini, kata dia, sesuai dengan laporan yang bersumber dari aplikasi Sistem Informasi Barang Pokok dan Barang Penting (Sibapokting) yang dikembangkan oleh Disperindag Kabupaten Bandung.

"Soal isu harga daging sapi naik, kita bisa pantau di Sibapokting harga daging di Kabupaten Bandung masih normal, di kisaran harga Rp 125 sampai Rp 130 ribu, jadi terhitung masih normal," katanya dihubungi, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Minyak Goreng di Kabupaten Bandung Langka, Pemda Siapkan Operasi Pasar

Dicky mengatakan, selama satu bulan ke belakang, harga daging sapi masih normal.

Ia menduga, harga kenaikan daging sapi itu dialami oleh pedagang yang menjual daging impor.

"Ini apakah daging impor yang naik? Kalau daging impor itu kembali ke sistem Kementerian Perdagangan masuk ke cukainya atupun biaya masuknya, atau bisa jadi negara pengimpornya yang kurang. Kalau lokal, mungkin ada peternak-peternak sapi kita yang mengalami gagal panen dari aspek ternak," ujarnya.

Meski demikian, Dicky menyebut tetap mengantisipasi apabila terjadi lonjakan harga daging atau kebutuhan lainnya.

Baca juga: Tempe di Pasar Kabupaten Bandung Masih Langka, Harga Tahu Naik dan Ukuran Lebih Kecil

Paling tidak, katanya, pemerintah mencari tahu penyebab awal kenaikan yang berujung pada solusi.

"Tentunya kita harus berkordinasi bagaimana ataupun penyebab apa dari harga daging yang saat ini mengalami kenaikan, kan daging itu ada daging lokal dan daging impor. Kita juga senang tiasa menjaga stabilitas harga, kedua harus siap menyediakan ketersediaan pangan atau kebutuhan pokok. Apalagi Pak Bupati meminta kita untuk mengantisipasi kenaikan menjelang Ramadan," tuturnya.

Sebelumya, harga daging sapi di beberapa lokasi mulai melonjak tinggi.

Seperti Dadah (42), salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Cileunyi, Kabupaten Bandung, mengaku menjual harga daging sampai Rp 130 ribu.

Sebetulnya harga tersebut, kata Dadah, merupakan hasil kelonjakan dari tahun sebelumnya.

Meski menjual dengan kisaran tersebut, ia mengaku masih ingin menjual dengan harga lebih, lantaran tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkannya.

"Sebetulnya harganya sudah enggak sesuai, tapi kami mencoba menyesuaikan saja, inginnya menjual dengan harga Rp 135 ribu sampai Rp 140 ribu tapi gimana kita juga liat situasi, kebanyakan pasar jualnya di bawah Rp 130 ribu," ucapnya.

Selain itu, kenaikan harga daging sapi sempat membuat para pedagang daging sapi di seluruh wilayah Indonesia akan melakukan aksi mogok.

Namun, kata Dadah, aksi tersebut urung dijalankan, lantaran sudah terbangun kesepakatan dengan pihak terkait tentang harga daging sapi.

"Gak ada yang tutup, kalau mau tutup harus kompak. Bisa dicek coba di semua di pasar, baik Bandung atau Kabupaten, kalau ada yang tutup nanti juga ada yang ingatkan, kecuali bukan anggota JAPPDI, jadi gak ada pemberitahuan mogok," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com