Selain mengamankan satu ton sabu, pihaknya juga mengamankan lima orang yang diduga membawa sabu tersebut.
Kelimanya diketahui berinisial DH, HH, AH, seorang perempuan berinisial NS, dan warga Afghanistan berinisial M.
Baca juga: Polda Jabar Amankan 1 Ton Sabu di Pangandaran, Dikirim dari Iran Pakai Kapal
Pelaku pembunuh ibu dan anak yang ditemukan tewas dalam bagasi mobil Alphard di Subang, Jawa Barat, pada Rabu (18/8/2021) lalu hingga saat ini masih misteri.
Dalam kasus ini, sudah 118 saksi yang diperiksa polisi.
Pengamat Kriminolog dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, Yesmil Anwar mengaku kecewa dengan pihak kepolisian yang belum mengungkap siapa pelaku pembunuh kedua korban.
"Ya agak kecewa, profesionalitas polisi tidak maksimal, terlalu banyak steament tapi kemajuannya lambat" kata Yesmil saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (16/3/2022).
Yesmil pun meminta pihak kepolisian untuk tidak banyak membuat pernyataan. Sebab, itu akan memperkeruh dan menurunkan wibawah.
"Jadi kerja saja sebaik mungkin, lalu kalau memang sangat jelas baru umumkan," ujarnya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pengamat Minta Polisi Jangan Banyak Buat Pernyataan
Kapolsek Cidadap Kompol Dadang Suryanto mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya perdamaian antara pengendara moge dengan pemotor yang menjadi korban dugaan penganiayaan.
Bahkan, kata Dadang, ia pun belum menerima adanya pencabutan laporan yang dilakukan oleh korban.
"Belum ada," kata Dadan dihubungi Rabu (16/3/2022).
Sampai saat ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan penyelidikan, dan berencana menggelar perkara kasus dugaan penganiayaan tersebut.
"Rencana kami bakal lakukan gelar perkara, dan ada rencana untuk memanggil yang bersangkutan," ujarnya.
Baca juga: Pengendara Moge Diduga Aniaya Pemotor di Bandung Damai, Polisi: Proses Hukum Tetap Berlanjut