Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Ayam Petelur Kuningan Ungkap Sebab Harga Telur Melonjak Drastis

Kompas.com - 06/06/2022, 16:11 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Asep membenarkan fenomena harga telur di tingkat eceran yang mencapai 30.000 rupiah perkilogram. Mereka menjual harga seperti itu karena harga di tingkat peternak juga mengalami kenaikan.

Hari ini, Asep Sutisna menjual telur paling murah Rp 26.500 perkilo dengan kuantitas di atas 1 ton. Sedangkan di bawah 1 ton, harga berkisar Rp 27.000 perkilo.

Harga bisa mencapai di atas Rp 27.000 perkilo untuk kandang dengan populasi ayam di bawah 1000 ekor.

“Paling murah di kandangnya Rp 26.500. itu sudah paling murah dengan kuantitas banyak. Ada yang menjual Rp 27.000, dan di atas itu,” kata Asep kepada Kompas.com saat ditemui di kandangnya.

Baca juga: Harga Telur Kian Meroket, Penjual dan Pembeli Sama-sama Mengeluh

Kenaikan harga jual telur ayam ini dipicu dari naiknya harga pakan dari pabrik-pabrik yang cukup signifikan.

Kebutuhan pokok ayam itu sudah mengalami kenaikan sejak beberapa bulan terakhir. Yang paling dirasa, terjadi pada April dan Mei, karena dalam satu bulan, kenaikan sampai tiga kali.

Bila sebelumnya harga di kisaran Rp 6.000 perkilogram, hari ini pakan jenis konsentrat naik melebihi Rp 7.000 perkilogram.

Asep terbebani karena harus memberi pakan lebih dari satu ton untuk 18.000 ekor populasi ayam di delapan kandangnya.

Asep menegaskan, kenaikan ini sangat memberatkan para peternak. Pasalnya mereka harus menambahkan modal untuk membeli pakan.

Di sisi lain, peternak juga mendapatkan komplain dari para dagang karena daya beli masyarakat yang tidak kuat dengan harga tinggi.

“Jelas, kami sangat mengeluhkan harga pakan yang naik. Pakan jadi, konsentrat yang terus naik. Akhirnya peternak lokal harus menambah modal lagi untuk dapat membeli pakan. Kalau tidak beli pakan, otomatis ayamnya tidak dapat makan,” keluh Asep.

Asep sangat berharap pemerintah dapat mendatangi pabrik pakan untuk meminta menurunkan harga pakan.

Harga pakan yang stabil membuat perputaran ekonomi di pasar dan pengecer juga stabil.

“Pemerintah sangat diperlukan, dan dibutuhkan agar harga-harga seimbang. Tidak ada pihak yang dirugikan,” kata Asep.

Asep Sutisna, Enjen Januarokhim, dan sejumlah peternak lainnya memohon kepada pemerintah untuk segera turun ke pabrik-pabrik pakan.

Pemerintah meminta pabrik pakan untuk menurunkan harga pakan agar para peternak dapat menurunkan harga jualnya ke pedagang.

Di saat bersamaan, pedagang akan menurunkan harga jual telur ke konsumen dengan harga yang relatif stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Syarat Calon Independen Pilkada Jabar 2024: 2,3 Juta Dukungan KTP

Bandung
Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Bandung
Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com