BANDUNG, KOMPAS.com - Manager Advokasi dan Kampanye Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Jawa Barat, Wahyudin, menyoroti capaian dari program Citarum Harum.
Menurutnya, ada 4 hal yang menjadi catatan, sehingga membuat program Citarum Harum masih belum maksimal.
"Ada 12 prioritas Citarum Harum, tapi kami mencatat ada 4 hal yang menjadi evaluasi," katanya dikonfirmasi, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Asal-usul Kota Bandung, Wilayah Luapan Sungai Citarum yang Terbendung
Pertama, pencemaran sungai oleh Industri masih terjadi. Baru-baru ini, sempat ramai di media sosial terkait sebuah pabrik tekstil yang membuang limbahnya ke aliran anak Sungai Citarum.
"Pencemaran Industri, kemarin masih terjadi, di daerah Patrol Kecamatan Majalaya, sampai TNI besoknya melakukan pengecoran," ujar Wahyudin.
Selanjutnya, pengelolaan sampah di wilayah Kabupaten Bandung masih karut-marut.
Ia menyebut, tak sedikit sampah yang kerap ditemukan di anak sungai dan badan Sungai Citarum.
"Masih terlihat juga sampah di anak sungai, ada juga di pinggiran sungai, itu pengelolaan sampah di kabupaten masih belum maksimal," kata Wahyudin.
Baca juga: Lokasi Pemakaman Eril di Cimaung Bandung Disiapkan, Terhampar Pemandangan Sawah dan Gunung
Tak hanya itu, ia juga menyoroti masih adanya kandungan paracetamol di aliran Sungai Citarum.
Hal itu menyebabkan baku mutu kualitas air Citarum masih memiliki status tercemar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.