Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orangtua Ternyata Lebih Bangga Anaknya Jadi Petani, ketimbang Waktu Jadi Kuli Dulu"

Kompas.com - 11/06/2022, 10:06 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Alih fungsi lahan di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus menggerus lahan-lahan pertanian.

Tak hanya mengancam ketahanan pangan, alih fungsi lahan juga pelan-pelan merubah cara pandang masyarakat.

Sejurus makin berkurangnya lahan pertanian ini, sebagian masyarakat pun kini seakan enggan untuk bertani.

Mereka memilih menjual lahannya untuk kepentingan industri dan perumahan yang kini semakin tumbuh pesat di Cianjur.

Namun, kondisi ini tak menyurutkan semangat sekelompok pemuda asal Desa Sukamaju, Cianjur, untuk bertani.

Di atas lahan seluas 3.000 meter persegi, para taruna tani ini mengolah aneka tanaman hortikultura. Hasil panennya pun cukup memuaskan, dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah.

“Sekarang sudah memasuki musim tanam ke enam, kemarin sudah lima kali panen,” kata Ihsan Perkasa (33), seorang taruna tani kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022) sore.

Baca juga: Asal-usul Kota Cianjur, Kisah Kepatuhan Warga Memenuhi Anjuran Pemimpin

Sempat menanam cabai dan tomat, tetapi kelompok taruna tani yang diberi nama Doa Berkah Sepuh ini, kini fokus membudidaya mentimun.

Selain biaya produksi tidak terlalu mahal, tanaman ini cenderung tahan dengan kondisi cuaca, dan perlakuan yang tidak terlalu rumit.

“Hasil panennya dipasok ke Tangerang, Banten. Kita sudah ada pangsa pasar ke sana,” ujar dia.

Ihsan menuturkan, sudah setahun lebih menjadi petani sejak memutuskan berhenti dari pekerjaannya.

Sebelumnya, ia merupakan seorang karyawan swasta yang bergerak di bidang pemasaran teknologi digital. Ihsan mengaku berat saat pertama kali menekuni pekerjaan barunya ini.

Selain sempat dipandang sebelah mata oleh lingkungan dan teman sebayanya, juga butuh tekad dan mental baja untuk memulainya.

“Tapi yang menguatkan saya adalah respons dari orangtua. Mereka ternyata lebih bangga anaknya ini jadi petani, ketimbang waktu jadi kuli dulu,” ujar Ihsan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com