Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bobotoh Meninggal, Ini Catatan Viking untuk Panpel, Suporter, hingga Petugas Pengamanan

Kompas.com - 18/06/2022, 17:13 WIB
Dendi Ramdhani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Organisasi suporter klub Persib Bandung, Viking Persib Club (VPC) memberi catatan atas insiden meninggalnya dua bobotoh (sebutan suporter Persib) dalam laga fase grup Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6/2022) malam.

Hal itu disampaikan Sekertaris Umum VPC Tobias Ginanjar saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon, Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: 2 Bobotoh Meninggal di Laga Persib vs Persebaya, Pemerhati Sepak Bola Sebut akibat Sistem Pertiketan yang Buruk

Panpel diminta berbenah

Tobias menuntut adanya pembenahan menyeluruh dari panitia pelaksana (Panpel) pertandingan atas insiden yang menambah catatan kelam dunia sepak bola tanah air itu.

Sebab, kata Tobias, dari pantauannya di laga kemarin, sangat terlihat ketidaksiapan panpel dalam menggelar pertandingan.

Hal itu tampak dari alur masuk kendaraan hingga penyaringan suporter saat masuk ke stadion.

Apalagi, kata Tobias, dengan animo suporter Persib yang tinggi, selalu ada potensi penonton tanpa tiket yang datang ke stadion.

Baca juga: 2 Bobotoh Meninggal di GBLA, Polisi Sebut karena Berdesakan, Manajemen Persib Bilang di Luar Prediksi

"Di pertandingan kemarin sangat terlihat ketidaksiapan dari pihak penyelenggara hingga kejadian ini terjadi. Dengan animo yang tinggi, suporter yang memaksakan ingin masuk ke stadion ada saja walau pun sudah dilakukan sosialisasi," tutur anggota DPRD Jabar dari Partai Gerindra itu.

Tanpa adanya penyaringan suporter di ring luar, lanjut Tobias, membuat banyak suporter tak bertiket ikut berkerumun dalam satu titik sehingga menyebabkan situasi tak kondusif.

Baca juga: 2 Bobotoh Meninggal di Stadion GBLA, Ini Kata Manajemen Persib

"Nah kemarin itu tidak terlihat upayanya. Saya bisa merasakan mulai dari alur masuk kendaraan sudah berantakan, lalu tidak dilakukan penyaringan penonton di luar stadion. Biasanya yang baik itu ada ring (pengamannya) sehingga yang tidak punya tiket itu tidak masuk ke dalam. Ketika sudah di dalam itu bercampur semua yang punya tiket dan tidak punya tiket di satu titik menuju pintu masuk ke tribun. Jadi itu yang menyebabkan chaos," paparnya.

Baca juga: Cerita Bobotoh Asal Bogor yang Meninggal di Stadion GBLA, Pagi Pamit Nonton Persib, Subuh Keluarga Terima Berita Duka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com