"Pertama-tama, cukup disayangkan ada insiden kemarin di GBLA. Padahal Persib sedang bagus-bagusnya. Cuma karena kondisi tidak terkendali sampai harus terjadi hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Laga yang akan berlangsung pada Selasa (21/6/2022) malam dan tanpa penonton itu, berimbas pula pada Wahyu.
Baginya, ketika Persib berlaga dan dihadiri penonton, saat itu pula ia bisa meraup keuntungan.
"Ya, saya pribadi sebagai tukang baju, khususnya baju Persib harus gimana lagi, nyari nafkahnya dari baju Persib, alhamdulilah hari ini tetap dagang walaupun tahu gak ada penonton, tapi masih ada turnamen Liga Santri di sekitaran Stadion Jalak Harupat," sambung dia.
"Alhamdulilah kalau ada penonton mah waktunya panen, kalau baju biasa itu pas lebaran, kalau baju Persib itu yang pas Persib bertanding," tambahnya.
Tak main-main, ketika Persib berlaga dan dihadiri penonton. Ia bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp 3-5 juta.
"Kalau sepi, di bawah Rp 1 juta. Persib mah, mau ada atau tidak ada penonton antusiasnya luar biasa. Asal masih ada di dalam Kota Bandung. Apalagi yang fanatik itu nggak pernah nego harga, langsung beli aja," tuturnya.
Tak hanya di Bandung, Wahyu menuturkan pernah berdagang kala Persib Bandung melakoni laga tandang.
"Pernah ke luar kota, Semarang dan Bali, sebelum corona, kira-kira tahun 2017," bebernya.
Wahyu mengaku, penjualan di luar Bandung cukup fantastis. Antusias pembeli, kata dia, tak jauh beda kala Persib melakoni laga kandang.
"Penjualan sama aja, sangat respon, Bobotoh mah dimana-mana ada, mau itu di Bali, di Sumatera, bahkan online ke Jepang juga ada. Ada Viking Jepang, Viking Korea. Di daerah mana juga kalau ada orang Sunda pasti Bobotoh dan Persib," ujarnya.
Saat insiden tewasnya dua bobotoh di Stadion GBLA, ia mengaku ada di lokasi.
"Saya ada di lokasi, cuma lagi dagang, kejadian memang gak terlalu jauh dari stand saya," tuturnya.
Wahyu menyesalkan, insiden tersebut harus terjadi. Padahal, laga piala Presiden 2022 membawa banyak keuntungan baginya.
"Saya berjualan, lagi bagus-bagusnya, karena buat saya mah ngaruh banget kalau ada penonton, penjualannya bagus. Tapi karena insiden, akhirnya harus nerima tanpa penonton dan di pindah ke SJH," tuturnya.