Editor
Hal senada dikatakan pedagang lainnya bernama Handoro (58) yang mengatakan, sebagian pemebeli di pasar tradisional berusia lanjut.
Karena tidak mau repot, kata Handoro, tidak sedikit pembeli menuruh tukang becak untuk bertransaksi.
Ia pun menyebut, kebijakan itu merepotkan dan kurang praktis.
“Kurang praktis, repot. Mayoritas pedagang kita di tradisional itu belum tentu punya HP yang sekarang. Banyak HP jadul. Jadi enggak bisa akses, repot. Juga banyak yang pakai tukang becak belinya, cukup titipkan catatan dan uangnya. Tukang becak tidak bawa HP, sulit kan?” kata Handoko.
Baca juga: Begini Ribetnya Membeli Minyak Goreng di Pasar Tradisional Pakai PeduliLindungi
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nurgraha, Farida Farhan, Muhamad Syahri Romdhon | Editor: David Oliver Purba, Reni Susanti)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang