Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Korea Temukan 40 Titik Kebocoran Pipa Air di Sukabumi, Cukup untuk 3.000 Warga

Kompas.com - 01/07/2022, 19:08 WIB
Reni Susanti

Editor

SUKABUMI, KOMPAS.com - Startup asal Korea, WI.Plat menemukan lebih dari 40 titik kebocoran pipa air milik PDAM Tirta Bumi Wibawa Sukabumi, Jawa Barat.

"Kebocoran air merupakan masalah serius," ujar Direktur PDAM Tirta Bumi Wibawa Sukabumi, Abdul Kholik Fajdawani di Sukabumi, Jumat (1/7/2022).

Kebocoran ini tidak hanya terjadi di Sukabumi, tapi di seluruh Indonesia. Data Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) pada 2019, tingkat kehilangan air pada PDAM di seluruh Indonesia rata-rata sebesar 33,16 persen.

Baca juga: Air Sungai di Klaten Dipenuhi Busa dan Banyak Ikan Mati, Ini Penyebabnya

Tingkat kehilangan air ini terus meningkat. Pada 2015, PDAM kehilangan air sebesar 32,47 persen. Kemudian, peningkatan kehilangan air juga terjadi pada 2017 sebanyak 32,80 persen.

Untuk menekan tingkat kebocoran air, Sukabumi menjadi pilot project Creative Technology Solution (CTS) Program yang diselenggarakan Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Hasilnya 40 titik kebocoran signifikan ditemukan. Kebocoran itu langsung diperbaiki di dua area pilot project.

Baca juga: Air Laut di Cilacap Berubah Jadi Hitam, Ini Penyebabnya

Dengan perbaikan tersebut, pengurangan kebocoran air sekitar 1.500 meter kubik per hari, yang cukup untuk memasok air keran tambahan ke lebih dari 3.000 warga Kota Sukabumi.

Kholik menjelaskan teknologi yang dikembangkan. Yakni dengan menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi cloud serta sistem manajemen kebocoran air.

Pengurangan kebocoran lokal yang dilakukan seperti pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penerapan platform manajemen kebocoran air dan pembangunan sistem untuk saluran air Sukabumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com