Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot di Kabupaten Bandung Keluhkan MyPertamina: Seperti Ingin Meniadakan Angkutan Umum

Kompas.com - 04/07/2022, 13:59 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ruhiyat Mujiban (49) sopir angkot jurusan Soreang-Leuwi Panjang hanya bisa mengelus dada terkait penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) pertalite dan solar bersubsidi.

Menurutnya, kebijakan tersebut tidak berpihak pada pengemudi angkutan umum.

"Secara personal, saya mah nggak setuju. Nggak ada sama sekali manfaat buat saya," katanya ditemui Kompas.com, Senin (4/6/2022).

Adanya kebijakan itu, kata Ruhiyar, seperti berniat meniadakan angkutan umum secara perlahan.

Baca juga: SPBU di Manado Mulai Sosialisasikan Aplikasi MyPertamina untuk Beli BBM Subsidi

Menurut dia, jika memang pertalite dan solar bersubsidi diperuntukan bagi masyarakat kecil, tak perlu harus menggunakan aplikasi Mypertamina.

"Buat apa? Kemudahannya di mana? Saya melihatnya, ini mau menghapus kita aja para sopir angkot, cuma pelan-pelan, dibuat ribet," jelasnya.

Ruhiyat mengatakan, imbas dari penggunaan MyPertamina untuk membeli pertalite dan solar bersubsidi membuat antrean panjang di SPBU.

Bagi sopri angkot, antrean panjang di SPBU merugikan.

"Kita kan hitungannya per-rit, itu bulak-balik dari garasi ke titik akhir harus selesai dalam beberapa jam. Dengan ngantre kaya gitu kan udah kepotong (jamnya), kebayang kalau nanti sudah pakai aplikasi itu," ujar dia.

Kendati ke depan pemerintah mencanangkan pembelian BBM dengan barcode, bagi Ruhiyat, itu merupakan kebijakan yang kurang tepat.

Sebab, tak semua sopir angkot bisa menggunakan handphone (HP) android dengan maksimal.

"Kurang pas waktunya. Sekalipun saya sadar betul baik untuk masa depan, tapi waktunya, harusnya dilihat bagaimana kondisi di lapangan. Apa semua warga atau sopir angkot udah bisa pake Android, belum tentu, apalagi di Kabupaten Bandung," ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh supir angkot lainnya, Amud Salam (38).

Ia menuturkan, kebijakan penggunaan aplikasi Mypertamina sama seperti saat angkutan online mulai hadir.

"Sama saja lah, pelan-pelan pengen supir angkot gak ada, dulu juga kan gitu yang online datang kita semakin terjepit," kata Amud.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com