Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JAWA BARAT] 46 Calon Haji Furoda Asal Indonesia Didepotasi | Curhat Petani Buncis

Kompas.com - 05/07/2022, 05:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 46 warga negara Indonesia (WNI) calon haji furoda atau orang yang berhaji lewat kuota undangan Raja Arab Saudi, dideportasi dari Tanah Suci karena masalah visa.

Puluhan calon haji itu memakai jasa dari perusahaan bernama PT Alfatih Indonesia Travel yang ternyata tidak terdaftar sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Berita lainnya, petani buncis kenya di Desa Panjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jabar, mengeluhkan tidak adanya perhatian pemerintah untuk perkembangan pertanian sayuran.

Salah satu yang mengeluh soal minimnya perhatian pemerintah adalah Gugun Gunawan (40). Padahal, hasil pertanian Gugun sudah menembus pasar luar negeri yakni Singapura.

Berikut berita-berita yang populer di Jawa Barat (Jabar) pada Senin (4/7/2022).

1. PT Alfatih Indonesia Travel tak terdaftar sebagai PIHK

Ilustrasi hajiKementerian Agama RI Ilustrasi haji

PT Alfatih Indonesia Travel, perusahaan yang memberangkatkan 46 WNI calon haji furoda, ternyata tidak terdaftar sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar Ahmad Handiman Romdony.

"Setelah kami telusuri di data kami, Alfatih ini belum terdaftar sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus, jadi ini tidak terdaftar di Kementerian Agama," ujarnya, Senin.

Ahmad mengatakan, 46 WNI itu dipulangkan setelah sebelumnya menumpang pesawat Garuda Indonesia dan tiba di Jeddah pada Kamis (30/6/2022) pukul 23.20 waktu Arab Saudi.

Untuk diketahui haji furoda adalah orang yang berhaji lewat kuota undangan Raja Arab Saudi.

Baca selengkapnya: PT Alfatih Indonesia Travel Tak Terdaftar Sebagai PIHK, Kemenag Jabar Minta Korban Lapor Polisi

2. Petani buncis keluhkan minimnya perhatian pemerintah

Petani Buncis Kenya di Desa Panjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tembus pasar Singapura dengan cara mandiri, mulai dari membentuk pasar, membangun jaringan, hingga proses packing dan pendistribusianKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Petani Buncis Kenya di Desa Panjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tembus pasar Singapura dengan cara mandiri, mulai dari membentuk pasar, membangun jaringan, hingga proses packing dan pendistribusian

Gugun Gunawan, seorang petani buncis kenya di Kabupaten Bandung, mengeluhkan soal minimnya perhatian pemerintah.

Ia menuturkan, salah satu hal yang tidak diperhatikan pemerintah yakni soal stabilitas harga.

"Saya minta bisa distabilkan harganya, petani itu sudah panas, hujan, di kala harga murahnya enggak ada tuh tindak lanjut," ucapnya, Minggu (3/7/2022).

Padahal, hasil pertanian Gugun sudah menembus pasar Singapura.

"Jadi seperti saya, cari pasar sendiri, buka jaringan, cari sana-sini, alhamdulilah akhirnya bisa mandiri," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Petani Buncis Kenya Asal Bandung, Berjuang Seorang Diri Tembus Pasar Singapura

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com