BANDUNG, KOMPAS.com - Jantungnya kerap berdegup kencang, pembuluh darahnya seperti bergejolak, bahkan semangatnya membara lagi.
Perasaan itu yang dirasakan Djuhdi (73) menjelang Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh setiap 17 Agustus.
Mantan legiun Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) ini kerap mengingat setiap momen mempertahankan kedaulatan negara, beberapa hari jelang Hari Kemerdekaan.
"Ada semangat seperti dulu lagi, apalagi jelang hari Veteran, jadi ingat waktu tugas dulu, kumpul lagi kaya dulu nunggu perintah," katanya ditemui Kompas.com, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Olah Lahan Tidur Bersama Warga, Polisi di Perbatasan RI-Timor Leste Terima Penghargaan
Djuhdi menceritakan pengalamannya kala berlaga di Timor Timur, menjadi medan operasi perdananya, kala masih berdinas di Matra Darat.
Saat itu pangkat Djuhdi masih Kopral Satu. Pada 1975, Djuhdi muda beserta Batalyon 327 Cianjur mendapatkan tugas untuk berangkat ke Timor Timur.
Kendati sudah dimakan usia, ia masih ingat betul, misi yang harus dijalankan kala mendarat di Bumi Lorosae.
"Saya berangkat lewat jalur laut, pakai kapal Angkatan Laut, lewat Pelabuhan Betano," ujarnya.
Baca juga: Pensiunan TNI Dipukuli Menantu hingga Tewas di Aceh, Bermula Ribut soal Kunci Mobil
Mengemban tugas untuk mempertahankan kedaulatan negara bagi Djuhdi sudah tidak bisa dinegosiasi.
Sekali pun, istri dan orangtua melarang. Jika sudah negara yang memanggil, kata dia, pantang untuk pulang.
"Saya ingat pimpinan dulu memberikan misi, amankan Timtim dari pemberontakan Fretelin yang dipimpin Xanana Gusmao," katanya sambil meniru gerak dan suara pimpinannya kala itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.