Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Siswa SD Cianjur, Belajar di Bawah Pohon Terasa Lebih Aman Ketimbang Dalam Kelas

Kompas.com - 16/08/2022, 18:37 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Sejak itu, kelas tidak lagi dipakai karena tak mau mengambil risiko, dan demi keselamatan murid.

“Belajarnya jadi terpaksa seperti ini (di bawah pohon), kadang giliran tempat dengan kelas lain di musala,” kata dia.

Menurut Cucu, prosesmengajar seperti ini sangat tidak efektif karena suasananya tidak nyaman.

Baca juga: Kekurangan Ruang Kelas, Orangtua Siswa di Sikka NTT Swadaya Bangun Gedung Darurat

Ia pun mengaku harus ekstra sabar selama memberikan materi pelajaran.

"Ya mau bagaimana lagi, saya harus memberikan materi sebisa mungkin meski kondisinya seperti ini,” ujar Cucu.

Kepala SDN Sukagalih Cikalongkulon Wiwi Ruhiana menyebutkan, ada 90 murid yang saat ini terpaksa belajar di luar kelas.

“Mereka murid  kelas 4, 5 dan 6 karena kondisi kelasnya semakin rusak dan lapuk sehingga membahayakan kalau dipakai,” kata Ruhiana.

Sejumlah siswa SD di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini terpaksa belajar di bawah pohon karena kelas mereka rusak tak bisa digunakan.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sejumlah siswa SD di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini terpaksa belajar di bawah pohon karena kelas mereka rusak tak bisa digunakan.

Disebutkan, kondisi tersebut sudah berlangsung sekitar lima tahun. Sayangnya, kendati semakin rusak, belum pernah mendapatkan bantuan.

“Kalau diajukan ke dinas sering. Tapi ya tetap seperti ini,” ujar dia.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Seram Bagian Barat, Rumah hingga Sekolah Rusak

Ruhiana pun berharap, sekolahnya bisa mendapat perhatian agar kegiatan belajar bisa berjalan normal dan nyaman.

“Sebenarnya sudah ada yang datang ke sini, sudah foto-foto. Katanya mau dimasukkan di anggaran perubahan tahun ini. Semoga saja, kasihan anak-anak harus belajar dengan kondisi yang sangat tidak ideal seperti ini,” ucap Ruhiana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Bandung
Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Bandung
Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com