Sejak itu, kelas tidak lagi dipakai karena tak mau mengambil risiko, dan demi keselamatan murid.
“Belajarnya jadi terpaksa seperti ini (di bawah pohon), kadang giliran tempat dengan kelas lain di musala,” kata dia.
Menurut Cucu, prosesmengajar seperti ini sangat tidak efektif karena suasananya tidak nyaman.
Baca juga: Kekurangan Ruang Kelas, Orangtua Siswa di Sikka NTT Swadaya Bangun Gedung Darurat
Ia pun mengaku harus ekstra sabar selama memberikan materi pelajaran.
"Ya mau bagaimana lagi, saya harus memberikan materi sebisa mungkin meski kondisinya seperti ini,” ujar Cucu.
Kepala SDN Sukagalih Cikalongkulon Wiwi Ruhiana menyebutkan, ada 90 murid yang saat ini terpaksa belajar di luar kelas.
“Mereka murid kelas 4, 5 dan 6 karena kondisi kelasnya semakin rusak dan lapuk sehingga membahayakan kalau dipakai,” kata Ruhiana.
Disebutkan, kondisi tersebut sudah berlangsung sekitar lima tahun. Sayangnya, kendati semakin rusak, belum pernah mendapatkan bantuan.
“Kalau diajukan ke dinas sering. Tapi ya tetap seperti ini,” ujar dia.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Seram Bagian Barat, Rumah hingga Sekolah Rusak
Ruhiana pun berharap, sekolahnya bisa mendapat perhatian agar kegiatan belajar bisa berjalan normal dan nyaman.
“Sebenarnya sudah ada yang datang ke sini, sudah foto-foto. Katanya mau dimasukkan di anggaran perubahan tahun ini. Semoga saja, kasihan anak-anak harus belajar dengan kondisi yang sangat tidak ideal seperti ini,” ucap Ruhiana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.