Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resah Ada Dugaan Pencabulan di Kabupaten Bandung, Warga Minta Majelis Berhenti Beroperasi

Kompas.com - 22/08/2022, 14:09 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sejak pertama berdiri, Majelis tersebut pernah ditolak oleh warga sekitar lantaran pengeras suara yang kerap menganggu dan mengalahkan kumandang adzan di Masjid warga yang tak jauh dari lokasi Majelis.

"Soalnya, pesantren bukan tapi spikernya jadi saling keras dengan milik masjid di belakang. Sempat ditolak (warga), tapi akhirnya pak Haji (pemilik majelis) membuka pengajian anak, itu jadi mulai ada penerimaan dari warga," imbuhnya.

Sementara, Ipan (32) salah seroang warga RW 05 yang juga tak jauh dari lokasi Majelis mengaku nama Desanya menjadi tercemar lantaran adanya dugaan kasus tersebut.

Baca juga: Ada Dugaan Pencabulan Santriwati di Ponpes, DP2KBP3A Kabupaten Bandung Siapkan Selter Trauma dan Perlindungan

"Citra desa jadi jelek, padahal belum tentu benar juga ada korban, buktinya sampai sekarang nggak ada korban yang muncul," kata Ipan.

Permintaan pemberhentian aktivitas Majelis oleh warga, kata Ipan, untuk sementara menjadi pilihan yang bijak di tengah polemik kasus tersebut.

Sambil menunggu kepastian dari kasus tersebut, Ipan dan warga setempat berharap nama Desa nya kembali bisa pulih dan baik.

"Buat sementara dari warga sendiri biar gak gaduh, kita hentikan aktivitas majelis sementara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com