Beberapa motor dan kendaraan alat berat yang sedang bekerja di pinggir sungai Citanduy kawasan bendungan tersebut diketahui hanyut terbawa luapan arus sungai.
Saat pengerjaan proyek aliran sungai surut dan tiba-tiba terjadi luapan arus sungai usai hujan tak henti-hentinya mengguyur sejak Minggu (11/9/2022) sampai Senin (12/9/2022) pagi.
"Iya, itu kejadian (hanyut alat berat) hanya alat berat, nanti, nanti saya kirim rilisnya. Kalau ada kabar 2 pekerja hanyut itu dipastikan hoaks," singkat Humas Bendungan Lewuikeris, Ahmad, kepada wartawan lewat telepon, Senin pagi.
Sebelumnya, Kementerian PUPR merilis progres pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis telah mencapai 87,24 persen sampai Agustus 2022 dan ditargetkan selesai tahun 2023.
Bendungan Leuwikeris merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Bidang Sumber Daya Air yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 109 Tahun 2020.
Tujuan bendungan ini dibangun yaitu untuk mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional, khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Bendungan Leuwikeris mampu menampung air 45,35 juta meter kubik untuk mensuplai irigasi seluas 11,216 hektare di Kabupaten Ciamis dan Cilacap.
Hal itu menyuplai air irigasi Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 hektare dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektar.
Juga, bendungan ini potensial menjadi sumber daya listrik untuk PLTA sebesar 20 megawatt (MW).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.