Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Novi yang Anaknya Di-"bully" karena Tak Mampu Beli Seragam hingga Ditolong Ridwan Kamil

Kompas.com - 29/09/2022, 11:39 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Perasaan takut dan khawatir kini perlahan mulai memudar. Jauh sebelumnya, perasaan khawatir kerap menghantui perjalanan Novi membesarkan ketiga anaknya, termasuk Rizky.

Rizky merupakan siswa kelas 6 di salah satu sekolah dasar (SD) di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ia menjadi korban perundungan oleh teman-temannya di sekolah lantaran seragam yang dikenakannya sudah lusuh dan dekil.

Novi bukan tidak mau membelikan anaknya seragam baru. Namun, kondisi ekonomi yang sulit membuatnya dan suami tidak mampu membelikan seragam layak.

Baca juga: Marak Kasus Perundungan di Jabar, Ridwan Kamil Bakal Bentuk Satgas

"Jangankan untuk membeli seragam, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari saja kadang saya dan suami harus berutang," katanya, ditemui Kamis (29/8/2022).

Bukan seorang ibu namanya jika tak mampu memberikan yang terbaik untuk putra-putrinya. Hal itu juga dilakukan oleh Novi.

Tulis pengaduan di media sosial JQR

Di saat Novi bingung dengan keadaanya yang mengimpit, serta kondisi Rizky yang mengalami perundungan di sekolah, Novi iseng menuliskan keluhannya di kolom pengaduan media sosial Jabar Quick Respon (JQR).

Ia melihat JQR banyak menyalurkan bantuan, dan sudah banyak orang yang dibantu.

Novi menuliskan di akun media sosial JQR terkait perundungan yang dialami anaknya karena menggunakan seragam lusuh. Dia juga menuliskan ketidakmampuannya membelikan seragam baru lantaran kondisi ekonomi.

"Memang, anak saya Rizki tak pernah mengeluh menggunakan baju seragam, yang sudah lusuh itu. Meski ada temannya yang ngata-ngatain karena pagai baju kaya gitu, sebetulnya anak saya tak terlalu itu (menanggapinya), tapi saya khawatir," jelasnya.

Seragam yang dikenakan Rizky, kata dia, merupakan pemberian dari sanak saudaranya. Ia mengaku pernah membelikan seragam baru untuk Rizky, saat pertama kali masuk SD.

Rasa sedih dan khawatir kerap menghampirinya, apalagi saat Rizky akan berangkat sekolah.

Kendati begitu, istri dari Hendra ini mengungkapkan sang anak tak pernah sedikit pun merasa minder dengan keadaannya, dan tetap pergi bersekolah.

"Meski begitu, ia tetap berangkat sekolah. Sebagai orang tua merasa sedih karena tak bisa membelikan seragam seperti orang lain," ujarnya.

Saat menuliskan keluh kesahnya di akun media sosial JQR, ia tak tahu harus bagaimana lagi mensiasati keadaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Survei: 70 Persen Anak Muda Ingin Jadi Pebisnis

Survei: 70 Persen Anak Muda Ingin Jadi Pebisnis

Bandung
Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Bandung
Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Bandung
Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Bandung
Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

Bandung
Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Bandung
Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Bandung
WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

Bandung
WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

Bandung
Cegah Kebakaran Terulang, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dipasang CCTV

Cegah Kebakaran Terulang, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dipasang CCTV

Bandung
Kronologi WN Amerika Serikat Bunuh Mertua, Korban Ditusuk Saat Berkebun

Kronologi WN Amerika Serikat Bunuh Mertua, Korban Ditusuk Saat Berkebun

Bandung
Detik-detik WNA Aniaya Mertua hingga Tewas di Banjar Dilihat Tetangga

Detik-detik WNA Aniaya Mertua hingga Tewas di Banjar Dilihat Tetangga

Bandung
Motif WNA di Banjar Bunuh Mertua karena Merasa Korban Ikut Campur Urusan Keluarga

Motif WNA di Banjar Bunuh Mertua karena Merasa Korban Ikut Campur Urusan Keluarga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com