Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Isu Mogok Produksi, Perajin dan Pedagang Tahu Tempe di Kabupaten Bandung Masih Berjualan Biasa

Kompas.com - 17/10/2022, 11:35 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

Kendati saat ini harga kedelai melambung tinggi, tetapi Atikah belum menaikan harga jual tempe dan tahu.

Atikah mengaku, dirinya masih menunggu kebijakan dari berbagai pihak, termasuk organisasi terkait kenaikan harga kedelai.

Ia mengaku, masih banyak pelanggan yang membutuhkan tempe dan tahu untuk kebutuhan sehari.

"Betul pelanggan masih banyak, kalau saya tutup saya gak bisa makan, gini kalau harga dinaikin juga akan saya yakin pelanggan tetap datang, cuma masih nunggu kebijakannya mau gimana," ungkapnya.

Sementara, Nirwan Husada (43) pedagang sekaligus perajin tahu tempe di Pasar Soreang, Kabupaten Bandung mengatakan tetap akan berdagang dan produksi meskipun ada aksi mogok yang dilakukan oleh sejumlah perajin dan pedagang selama tiga hari ke depan.

Baca juga: Imbas Kedelai Mahal, Perajin di Karawang Bingung Diminta Naikkan Harga Tahu

Menurutnya, aksi mogok justru akan membuat aktivitas di pasar akan terhambat dan hanya membuat gaduh publik.

Nirwan meyakini, dengan kualitas tempe dan tahu yang semakin menipis, pelanggan tetap akan datang dan membeli.

"Kita kan bisa mengakali dengan menipiskan atau cetakannya kita ubah, kalau harga kedelai tinggi, saya yakin pelanggan tetap akan ada," jelasnya.

Saat ini, kata dia, pemerintah telah membantu mensubsidi harga kedelai dari yang awal Rp 14.500 menjadi Rp 13.500 per kilogram.

Program tersebut, lanjut dia sudah berlangsung sejak bulan April, hanya saja bulan Agustus dan September tidak dilanjutkan.

"Iyah ada program subsidi Rp 1.000 dari pemerintah itukan lumayan, programnya sempat terhenti tapi sekarang sudah mulai lagi, itu untuk anggota Kopti dan juga perajin umum yang sudah terdata," ungkapnya.

Nirwan menyebut, mogok massal bisa saja dilakukan baik oleh perajin dan pedagang, ketika memang harga kedelai sudah tidak bisa dikompromikan lagi.

"Sekarang kan masih ada program subsidi lebih baik ikuti saja dulu, saya berpikir nanti kalau harga kedelai memang sudah luar biasa naiknya dan tidak bisa diakali, maka kita akan melakukan itu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Bandung
Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Bandung
Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Bandung
Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Bandung
Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Bandung
Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, 'Pengantin Wanita' Mengaku Bernama Adinda Kanza

Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, "Pengantin Wanita" Mengaku Bernama Adinda Kanza

Bandung
Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Bandung
Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Bandung
Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Bandung
WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Bandung
Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Bandung
Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Bandung
Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Bandung
Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com