BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Layanan pengangkutan sampah di wilayah Bandung Raya tersendat akibat akses menuju TPA Sarimukti dipenuhi lumpur.
Banyaknya lumpur dan sampah di jalur masuk TPA Sarimukti ini diakibatkan karean cuaca ekstrem yang melanda wilayah TPA Sarimukti sejak beberapa pekan terakhir.
Truk-truk pengangkut sampah mau tak mau harus mengalami keterlambatan saat mengangkut dan membuang sampah ke TPA Sarimukti.
Baca juga: Tunggak Biaya Sewa, Penghuni Kamar Kos di Karawang Kabur Tinggalkan Tumpukan Sampah
Keterlambatan itu, berdampak pada menumpuknya sampah di empat daerah Bandung Raya.
Setiap harinya, TPA Sarimukti mencatat menerima 2000 ton sampah dari wilayah Bandung Raya.
Seperti diketahui, TPA Sarimukti merupakan tempat pembuangan sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
Dampak dari terhambatnya truk-truk pengangkut sampah itu sangat terasa bagi masyarakat Bandung Barat.
Baca juga: Video Kosan di Karawang Penuh Sampah Viral, Berawal dari Penghuni Tunggak Pembayaran
Pasalnya jadwal pengangkutan armada sampah milik UPT Kebersihan KBB ke tempat penampungan sementara (TPS) di 10 kecamatan kacau.
"Semua (daerah di Bandung Raya) terdampak termasuk KBB. Pengangkutan sampah di 10 kecamatan terhambat sudah 2 pekan. jadwalnya mundur, jadi banyak sampah tidak terangkut," kata Kepala sub-Bagian Tata Usaha UPT Kebersihan KBB Sahria, saat dihubungi, Selasa (18/10/2022).
Sahria mengatakan UPT Kebersihan KBB mencatat ada keterlambatan jadwal sejak dua pekan terakhir.
Imbasnya, waktu pengangkutan sampah menjadi molor sampai 10 jam dari jadwal biasanya.
Dari laporan para sopir, tidak sedikit truk yang terpaksa menginap di jalur masuk TPA Sarimukti demi mendapat giliran.
"Rata-rata keterlambatan 7-10 jam. Bahkan ada terpaksa tidur di sana. Waktu angkut lebih panjang, sehingga dalam sehari bisa angkut 2 sampai 3 lokasi, sekarang hanya bisa satu tempat yang terangkut," jelas Sahria.
Baca juga: Tinjau Penanganan Banjir di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Jangan Buang Sampah ke Sungai
Saat ini, UPT Kebersihan KBB mengandalkan 38 armada truk untuk mengangkut sampah di 10 kecamatan.
Untuk menyiasati adanya gunungan sampahbdi TPS-TPS, petugas kebersihan hanya mengangkut sebagian sampah di masing-mas8ng TPS.
"Saat ini kita coba angkut separuh-separuh. Minimal tidak terlalu bertumpuk di jalan. Penumpukan pasti ada, tapi kita coba maksimalkan. Kami harap masyarakat bersabar karena masalahnya ada di TPA. Kalau ada keterlambatan kami mohon maaf," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.