KOMPAS.com - Dusun Tarikolot atau yang lebih dikenal dengan 'kampung mati' di Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka ternyata masih dihuni oleh sejumlah warga.
Padahal "kampung mati" di Majalengka tersebut termasuk lokasi yang rawan bencana pergerakan tanah.
Bencana pergeseran tanah pernah menimpa wilayah tersebut pada tahun 2006 dan 2016 silam.
Sejak saat itu, tercatat sebanyak 253 Kepala Keluarga (KK) di blok tersebut direlokasi ke Blok Buahlega oleh pemerintah setempat pada 2009 sampai 2010.
Baca juga: Tanah Bergerak di Bandung Barat Meluas, Rumah Warga hingga Masjid Terdampak
Namun informasi yang beredar, memasuki musim penghujan saat ini masih ada beberapa warga beraktivitas di lokasi tersebut.
Hal itu membuat pemerintah daerah melalui kecamatan dibantu BPBD dan Polsek Majalengka Kota meninjau langsung kebenaran informasi tersebut pada Rabu (19/10/2022).
Camat Majalengka, Doni Fardiansyah mengatakan, hasil pemantauan ke lapangan, masih ada sekitar 49 warga yang masih beraktivitas di wilayah tersebut.
Mereka kebanyakan beraktivitas dikarenakan mata pencahariannya sebagai petani berada di lokasi tersebut.
"Ya jadi informasi yang saya terima masih ada yang menempati. Namun setelah tadi musyawarah warga sepakat mulai hari ini akan pindah ke tempat relokasi yang telah disediakan," ujar Doni kepada Tribun, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Tanah Bergerak di Pulau Sebatik, 2 Rumah dan 1 Bangunan Sekolah Rusak
Hasil keterangan yang diterima dari musyawarah tersebut, para warga beralasan jika selama ini rumah-rumah tersebut hanya sebatas tempat singgah alias tidak sepenuhnya ditempati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.